21 Contoh Makalah : Pengertian, Struktur, Cara, Jenis, Ciri

Dalam menjalani dunia akademis pada tingkatan menengah ke atas, tentu tidak asing lagi jika harus dihadapkan dengan pembuatan makalah. Nyaris semua siswa dan mahasiswa diharapkan telah mampu membuat sebuah contoh makalah. Tetapi, apa, sih arti makalah itu?

Pengertian Makalah Menurut Para Ahli

 

Secara umum, dapat dikatakan bahwa makalah adalah sebuah karya ilmiah atau tulisan resmi, yang isinya terdiri atas satu pokok pembahasan yang disusun berdasarkan struktur resmi dan dimaksudkann sebagai bahan pegangan ketika membacakannya di depan umum.

Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikeluarkan tahun 1999 pada halaman ke 616 menyatakan bahwa makalah adalah sebuah seluruh karangan tertulis, termasuk di dalamnya adalah tugas pelajar yang diberikan selama menjalani pendidikan di sekolah.

Berbeda dengan pendapat Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia yang ditulis oleh W.J.S Poerwadinata yang terbit pada tahun 1994 mengatakan bahwa makalah adalah sebuah uraian tertulis, yang di dalamnya membahas sebuah masalah tertentu unntuk nantinya dipublikasikan dan mendapatkan sebuah pembahasan lebih lanjut.

A.E. Fachrudin berpendapat bahwa makalah adalah sejenis tugas kuliah yang harus diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil karangan atau karya tulis tentang sebuah topik pembahasan yang menjadi pokok persoalan ataupun sebagai hasil akhir dari sebuah pembahasan buku (book report)

Zaenal Arifing menerangkan tentang makalah dengan pemahaman yang lebih tinggi. Menurutnya, makalah adalah sebuah karya tulis yang bersifat ilmiah, dimana isinya selalu menyajikan sebuah masalah sebagai objek pembahasan yang ditulis berdasarkan data di lapangan dengan syarat data tersebut haruslah bersifat empiris sekaligus objektif.

Menurut Burhan sendiri, makalah adalah sebuah bentuk tugas dari perkuliahan. Makalah juga bisa disebut sebagai salah satu pra syarat sebelum adanya sebuah diskusi maupun seminar.

Masih menyinggung soal dunia perkuliahan. Drs. S. Immam Asyar’i mengatakan bahwa makalah sejatinya adalah sebuah naskah semester. Sebuah paper yang dituntut oleh seorang dosen ketika SKS yang dijalani telah berakhir. Naskah yang diminta ini biasanya hanya sepanjang 10 sampai 15 halaman berukuran folio.

Widyamarta dan Veronika Sudiarti berpendapat bahwa makalaah adalah sebuah karya tulis, yang dalam pennulisannnya dilakukan oleh individu maupun sekelompok orang yang membahas mengenai sebuah objek dengan data yang berasal dari sebuah peenelitian di bidang pendidikan maupun kebudayaan.

Pada intinya, makalah adalah sebuah karya tulis yang biasanya dibuat demi memennuhi tugas dari guru atau dosen. Makalah yang dibuat haruslah memenuhi syarat sebagai berikut:

  • Membahas sebuah objek atau satu topik pembahasan saja
  • Dilakukan berdasarkan sifat ilmiah dan untuk tujuan akademis
  • Pembahasan harus berdasarkan fakta di lapangan
  • Data yang digunakan harus bersifat objektif dan empiris
  • Dibuat untuk dapat dipresentasekan di khalayak umum demi mendapatkan penelitian lebih lanjut.

Jenis-jenis Makalah

Jenis-jenis-Makalah

Jika membahas mengenai jenis makalah, maka dapat dibedakan menjadi dua, yakni jenis makalah berdasarkan sifatnya dan jenis makalah berdasarkan sudut pandangnya. Untuk jenis makalah dapat dibedakan menjadi 3 jenis: makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran.

Sedangkann untuk makalah yang dibedakan berdasarkan sudut pandanganya, dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni makalah biasa (common paper) dan makalah posisi (position paper).

Berikut penjelasan lengkapnya:

1.Makalah Deduktif

Makalah deduktif adalah makalah yang ditulis bedasarkan pada kajian yang bersifat teoritis. Kajian yang dijadikan sumber haruslah sebuah kajian yang relevan dan sejalan dengan masalah yang sedang dijadikan sebagai objek penelitian makalah.

2. Makalah Induktif

Makalah induktif adalah makalah yang ditulis berdasarkann data empiris dan objektif. Data yang ditulis pada makalah induktif ini diperoleh dari hasil penelitian langsung di lapangan. Syarat yang berlaku dalam penulisan data di makalah induktif adalah harus tetap sesuai dan sejalan dengan pembahasan di dalam makalah.

3. Makalah Campuran

Makalah campuran adalah makalah yang dalam metode pnulisannya mengambil cara makalah deduktif dan induktif sekaligus. Isi dari makalah ini terdiri dari kajian teoritis dan data yang bersifat empiris sekaligus.

Dalam makalah campuran sendiri, ada 6 jenis makalah lain yang berada di dalamnya. Keenam makalah tersebut adalah:

  • Makalah Ilmiah. Makalah ilmiah adalah karya tulis yang membahas sebuah permasalahan. Permasalahan yang masuk ke dalam makalah ini haruslah permasalahan yang pernah ditulis dari hasil studi ilmiah. Makalah ilmiah tidak boleh ditulis berdasarkan sudut pandang subjektif penulis.
  • Makalah kerja adalah makalah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian. Makalah ini memberi kesempatan untuk penulis berargumentasi tentang permasalahan yang dibahas. Hasil penelitian yang dituliskan juga bisa bersifat subjektif, dengan syarat sesuai dengan hasil yang didapatkan. Makalah kerja masih lebih longgar untuk penulis membuat sebuah opini ketimbang makalah ilmiah.
  • Makalah Kajian. Biasanya, makalah jenis ini digunakan untuk memecahkan masalah yang sifatnya kontroversial atau banyak dibicarakan orang.
  • Makalah Posisi. Makalah posisi adalah makalah yang ditulis atas permintaan pihak tertentu. Biasanya, makalah ini memiliki tujuan sebagai sebuah alternatif dalam mencari jalan keluar dari sebuah masalah yang sedang kontroversial. Meskipun atas permintaann pihak lain, tetap saja prosedur dan bahasa kajiannya bersifat ilmiah.
  • Makalah Analisis adalah makalah yang sifatnya obyektif dan empiris.
  • Makalah Tanggapan adalah makalah yang dijadikan sebagai tugas mata kuliah bagi seorang mahasiswa. Biasanya, makalah ini memiliki isi yang berupa tanggapan atas sebuah permasalahan atau sebuah bacaan.

4. Makalah Biasa atau Common Paper

Common paper adalah jenis makalah yang dibuat oleh mahasiswa dengan tujuan menunjukan pemahamannya pada permasalahan yang dibahas. Makalah ini ditulis dengan gaya tulisan yang deskriptif dan digunakan untuk mengemukakan suatu aliran atau pandangan mengenai masalah yang dikaji.

Dalam makalah biasa atau common paper ini pula mahasiswa dapat memberikan kritik dan saran yang membangun mengenai sebuah permasalah yang dibahas dalam makalah tersebut. Dan dalam mengajukan kritiknya, penulis tidak perlu melakukan argumentasi demi mempertahankan pendapatnya.

5. Makalah Posisi atau Position Paper

Berbeda dengan makalah posisi di mana penulis tidak perlu berargumentasi dalam mempertahankan pendapatnya, makalah posisi menuntut penulis dalam menunjukkann pemahaman teoritisnya terhadap sebuah kajian.

Penulis butuh untuk mempertahankan argumentasinya dalam melakukann presentase. Penulis harus memberi batas yang jelas  di pihak mana dia berdiri dalam menghadapi masalah tersebut. Tentu saja penegasan argumentasi ini harus diiringi dengan teori serta data yang relevan.

Dalam membuat makalah posisi, penulis bukan hanya bertanggung jawab dalam mempelajari sumber aliran dari teori yang dikutio, melainkan juga pandangan serta di pihak mana teori tersebut bertindak terhadap objek. Penulis harus cakap dalam memihak sekaligus mempertahankan pendapatnya. Atau bahkan membuat sintesis, analisis, sekaligus evaluasi untuk perkembangan sebuah makalah posisi yang dipertanggung jawabkannya.

Fungsi Makalah

 

Makalah memiliki beberapa fungsi yakni sebagai berikut:

  • Sebagai sumber dan sarana tersampainya sebuah informasi, pemahaman, sekaligus menampilkan sebuah pemikiran dalam menghadapi permasalahan. Dimana permasalahan tersebut telah dikaji oleh penulis makalah dengan menggunakan prosedur, teori, prinsip, serta pendekatan ilmiah yang berlaku.
  • Sebagai sarana untuk menunjukkan kemampuan penulis dalam memahami sebuah topik yang dijadikan pembahasan. Jadi, makalah bukan hanya berfungsi sebagai rangkuman, tetapi juga dijadikan sebagai bahan pijakan utama bagi penulis dalam mengeksplor pengetahuannya dalam memecahkan masalah.
  • Sebagai sarana latihan bagi penulis dalam menulis karya ilmiah dengan baik, benar, dan sesuai dengan prosedur serta pendekatan ilmiah.
  • Penulis dapat memperluas wawasan keilmuan
  • Sebagai sarana sumbangan pemikiran, baik dalam bentuk konsep pemikiran teoritis maupun praktis
  • Sebagai salah satu alat untuk mengembangkan konsel keilmuan sekaligus sumber pemecahan masalah,

Karakteristik Makalah

Karakteristik-Makalah

Beberapa karakteristik yang dimiliki makalah adalah sebagai berikut:

  • Makalah harus berisi hasil kajian literatur. Selain itu, makalah juga pasti mengandung sebuah laporan dari kegiatan penelitian di lapangan. Kegiatan lapangan ini adalah penelitian yang masuk ke dalam cakupan permasalahan di masa perkuliahan.
  • Makalah harus mampu menunjukkan pemahaman yang dimiliki penulis tentang objek makalah. Baik itu berupa pemahaman teoritis mau pun praktis dengan menggunakan pendekatan yang bersifat ilmiah
  • Kalimat yang digunakan umumnya harus bersifat ilmiah dan formal.
  • Harus bersifat teoritis, tetapi juga tidak menafikkan fakta yang ada di lapangan
  • Isi makalah harus dapat dipertanggung jawabkan
  • Memiliki sumber yang jelas

Ciri Makalah yang Berkualitas

Ciri-Ciri-Makalah

Makalah yang memiliki kualitas biasanya memiliki ciri tersendiri, yakni sebagai berikut:

  • Informasi yang dimiliki akurat dan menyeluruh atau bersifat komprehensif
  • Memiliki sumber info yang baik, kredibel, dan jelas.
  • Memiliki fakta, sudut pandang, dan gagasan yang bersifat objektif serta seimbang
  • Memiliki gagasan yang kreatif, orisinal, dan inovatif yang diambil dari beberapa fakta, analisa yang akurat, dan dipadukan sehingga menjadi sebuah asumsi yang baru.
  • Memiliki yeknik penulisan yang benar dari mulai ejaan, tata bahasa, hingga gaya penulisan
  • Bersifat logis dan memiliki bahasa yang tertata dengan baik.
  • Dalam penulisannnya menggunakan pendekatan ilmiah yang baik

Struktur Makalah

Struktur-Makalah

Dalam penulisannya, makalah memiliki struktur yang menjadi standar ilmiahnya. Penyusunan struktur makalah ini tidak bisa diubah-ubah, karena sudah menjadi semacam pakem tetap dalam dunia akademis. Hanya saja, beberapa bagian boleh ditiadakan semisal bagian itu tidak begitu perlu. Berikut beberapa struktur makalah yang dimaksud:

Sampul Makalah atau Cover

Hal pertama yang harus ditampilkan dalam sebuah makalah adalah sampulnya. Tanpa sampul, makalah akan terlihat sangat tidak sopan dan tidak resmi. Di dalam sampul inilah penulis mencantumkan logo instansi dan judul makalah.

Biasanya, secara urut dari atas ke bawah, susunan yang terdapat pada sampul makalah adalah sebagai berikut:

  • Judul makalah yang ditulis dengan jelas
  • Nama penulis beserta NIM (jika penulis seorang mahasiswa. Penulisan NIM terletak di bawah nama)
  • Logo lembaga atau institusi yang menjadi tempat penulis mengeluarkan makalahnya
  • Tempat terbitnya makalah
  • Tahun terbitnya makalah

Pada nama penulis yang dituliskan, pastikan untuk menyebutkan nama asli dan lengkap. Bukan nama samaran ataupun singkatan. Tidak perlu menambahkan gelar.

Judul makalah yang diletakkan di cover wajib menggunakkan huruf kapital dengan cetak tebal. Untuk makalah yang bersifat formal, format huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran 14. Pengaturan layout yang digunakan adalah rata tengah.

Pada nama penulis tidak perlu menggunakan huruf kapital semua, cukup di awalan kata saja. Tapi pada penulisan nama instansi dan jenjang pendidikan harus menggunakan huruf kapital kemudian dicetak tebal.

Kemudian ketentuan selanjutnya untuk judul makalah. Pastikan bahwa judul harus jelas, singkat, sekaligus informatif dan mampu menjelaskan isi dari makalah yang ditulis. Usahakan dalam judul makalah yang disusun terdapat informasi tentang inti dari makalah tersebut.

Misalkan, ketika ingin membuat makalah soal penelitian cabai, jangan pernah membuat judul makalah sepertii: Laporan Penelitian Cabai. Tapi buatlah judul informatif sepeti: Pengaruh Penggunaan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Cabai. Lebih informatif dan menjelaskan inti dalam makalah, kan?

Abstrak

Abstrak merupakan bagian opsional dalam sebuah makalah. Karena, ada beberapa makalah yang tidak memakai abstrak dalam penulisannya.

Jika makalah yang dibuat menggunakan abstrak, maka pastikan bahwa abstrak dibuat dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Batas jumlah kata yang ditulispun ada.

Untuk abstrak yang berbahasa Indonesia, jumlah katanya tidak boleh lebih dari 250 kata. Batas maksimum dari penulisan makalah bahasa inggris juga tidak boleh lebih dari 200 kata.

Hal yang dibahas dalam abstrak adalah ringkasan dari isi semua masalah. Intisari dari bahasan, tujuan, metode penelitian, hipotesa yang digunakan penulis, sampai ke rangkuman dari hasil penelitian.

Abstrak wajib dibuat oleh penulis jika sasaran makalahnya adalah diterbitkan skala internasional dan nasional. Pada makalah yang diterbitkan pada skala internasional, maka abstrak Bahasa Inggeis diletak sebelum abstrak berbahasa Indonesia.

Sebaliknya, jika makalah diterbitkan pada skala nasional, maka Bahasa Indonesia lah yang dituliskan lebih dahulu sebelum Bahasa Inggris.

Hal penting lain yang harus dituliskan dalam penulisan Abstrak adalah kata kunci atau keyword. Kata kunci disesuaikan dengan bahasa yang digunakan. Dengan jumlah kata kunci terdiri 3 sampai 5 kata. Kata kunci yang dituliskan dalam sebuah abstrak harus merupakan tema inti dari apa yang dijabarkan dalam sebuah abstrak.

Daftar Isi

Daftar isi adalah bagian dari makalah yang wajib ada. Berbeda dengan abstrak yang sifatnya opsional, daftar isi bersifat wajib ada.

Fungsi dari daftar isi adalah sebagai ‘petunjuk arah’ dari sebuah makalah. Daftar isi berisi informasi halaman dari bab-bab makalah. Ini akan memudahkan pembaca untuk menemukan bagian dari makalah yang ingin dibaca, termasuk di dalamnya daftar gambar dan tabel yang digunakan dalam makalah.

Kata Pengantar

Kata pengantar adalah sebuah halaman yang berisi pembahasan esensi makalah secara umum sekaligus menyeluruh. Maksud dari penulisan kata pengantar ini adalah untuk memberikan gambaran umum mengenai isi pembahasan makalah kepada pembaca.

Pada awal kata pengantar biasanya yang ditulis adalah ucapan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Ucapan puji dan syukur ini kemudian diikuti oleh ucapan terima kasih yang diberikan penulis kepada pihak-pihak yang membantu penulis dalam mengerjakan makalah tersebut.

Biasanya, dalam kata pengantar  penulis juga mengatakan alasan kenapa ia membuat makalah tersebut. Kemudian secara singkat, penulis akan menceritakan mengenai waktu penulisan makalah, sumbangsih yang diberikan instansi, lembaga, ataupun komunitas yang turut terlibat dalam pembuatan makalah.

Di akhir paragraf sebuah kata pengantar, biasanya penulis menuliskan tentang harapannya kepada makalah yang ditulis: bisa berupa manfaat bagi pembaca dan lain-lain. Kemudian, tidak lupa juga penulis menyatakan bahwa ia akan menerima semua masukan berupa kritik dan saran.

Lalu, di bagian paling bawah, akan terdapat tulisa tempat dan tanggal dibuatnya makalah. Kemudian nama penulisnya juga dicantumkan dan selesailah kata pengantar ini.

Bab Pendahuluan

Biasanya untuk mengawali sebuah makalah, maka yang pertama kali harus dituliskan adalah bab pendahuluan. Di bagian ini, dibagi lagi menjadi 3 sampai 4 sub-bab, yakni: latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan makalah.

  • Latar Belakang

Pada bagian latar belakang, yang ditulis adalah rumusan masalah secara umum. Alasan kenapa penulis mengambil judul tersebut untuk dijadikan sebuah makalah. Hanya saja, penjelasan tersebut tidak perlu dibuat dengan detail, cukup hanya cakupannya dan esensi umumnya saja.

Di dalam latar belakang harus memuat fakta, data, sekaligus beberapa kutipan dari penelitian sebelumnya yang sejalan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Pembuatan latar belakang juga memerlukan referensi berupa alasan kenapa ingin meneliti hal tersebut. Seluruh landasan teori juga harus dituliskan dalam latar belakang dengan sudut pandang yang teoritis.

Cara penulisan latar belakang adalah dengan menggunakan metode piramida terbalik. Maksud dari piramida terbalik adalah awalnya penjelasan yang diberikan penulis secara umum dan luas. Kemudian, makin ke bawah, pembahasan dikerucutkan menjadi hanya poin-poin pentingnya saja.

  • Rumusan Masalah

Rumusan masalah tidak boleh lebih dari satu paragraf. Penjabaran yang dilakukan dapa rumusan masalah harus singkat dan padat, dan biasanya diikuti dengan poin pertanyaan tentang masalah yang akan diteliti. Poin masalah tersebut biasanya hanya terdiri atas 2 atau 3 pertanyaan saja.

Jika latar belakang dibuat dengan metode piramida terbalik yang mengerucut, maka rumusan masalah adalah hasil pengkerucutan tersebut. Cara mudah untuk membuat rumusan masalah adalah dengan mempersempit ruang lingkup kajian menjadi lebih spesifik dan menjurus kepada tujuan awal dibuatnya penelitian.

Nantinya, penyempitan ruang lingkup tersebut akan ditulis kembali dalam bentuk pertanyaan. Tujuan ditulisnya rumusan masalah ini sebenarnya cukup sederhana. Yakni agar penelitian yang dilakukan penulis dalam menulis makalah lebih  spesifik.

Selain itu, rumusan masalah dapat menjadi penuntun arah dalam melakukan penelitian, metode apa yang dipilih, serta teori mana yang akan dijadikan sebagai landasan teori. Rumusan masalah juga memudahkan penulis dalam mencari sampel sekaligus populasi penelitian.

  • Tujuan Pembahasan

Tujuan dibuatnya makalah ini memiliki fungsi yang sederhana, yakni untuk memberi tahu pembaca apa manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh penulis. Penulisan tujuan pembahasan biasanya singkat dan bisa berupa poin-poin umumnya saja.

Tujuan pembahasan ada dua jenis, yakni tujuan fungsional dan tujuan individual.

Tujuan fungsional adalah tujuan yang ditulis dan dimaksudkan kepada instasi yang kemungkinan terkena imbas dari penelitian yang dibuat penulis. Misalnya hasil penelitian itu nanti diharapkan dapat dijadikan pijakan ketika instansi tersebut mengambil keputusan.

Sedangkan tujuan individu biasanya hanya berupa tujuan pribadi penulis kepada pembaca secara umum. Yakni berupa menambah wawasan, memberi pengalaman dan pengenalan pembaca terhadap masalah baru yang akan dibahas.

Bab Isi

Inilah adalah inti dari seluruh pembuatan makalah. Isi yang ditulis dari isi adalah uraian pokok dari topik pembahasan. Di dalam isi inilah nantinya penulis akan menuliskan pembahasan dari rumusan masalah yang ditulis di pendahuluan.

Nantinya, penulis akan menguraikan permasalahan dengan lebih rinci, penelitian jenis apa yang dilakukan, metode penelitian yang dipilih. Bahkan, penulis juga akan membahas lokasi, sasaran, dan data hasil penelitian yang dijabarkan dengan rinci dan transparan.

Data yang dipakai oleh penulis biasa berupa kuantitatif, kualitatif, ataupun perpaduan antara keduanya. Penulis juga boleh mencantumkan hasil wawancara apabila data yang diambil dari hasil pembicaraan dengan narasumber. Jika data berupa kuantitatif, penulis harus mampu menyajikan data tersebut dalam bentuk tabel yang bersifat numerik.

Yang paling penting adalah di dalam isi pembahasan ini, penulis harus mencantumkan dafinisi dan landasan teori yang dipakai. Kemudian penulis juga harus mampu mengulas materi yang diteliti, kemudian menyelesaikan rumusan masalah. Di akhir makalah, penulis juga harus mampu memberi solusi ataupun mempertanggung-jawabkan hasil penelitian.

Bab Kesimpulan

Kesimpulan bisa dibilang adalah hasil akhir dari sebuah makalah. Di sinilah seluruh materi dan data dalam makalah dikumpulkan untuk ditarik sebuah keputusan untuk makalah tersebut: apakah penelitian tersebut telah menjawab seluruh rumusan masalah atau malah diperlukan sebuah penelitian lebih lanjut?

Hasil dati kesimpulan juga tgidak bisa dituliskan begitu saja. Harus melalui analisis data, dengan berbekal dari teori dan metode penelitian yang berlaku. Sebuah kesimpulan bisa saja sejalan dengan hipotesa awal atau malah menyelisihi hipotesa tersebut dan malah menuat sebuah hipotesa baru dari penelitian yang dilakukan.

Bab Saran

Biasanya, kesimpulan dan saran berada pada bab yang sama. Pada umumnya, saran ditulis oleh penulis khusus ditujukan kepada pembaca makalah tersebut. Bab saran biasanya berisi apa-apa saja yang bisa diambil pembaca dari penelitian tersebut, kemudian bagaimana cara pembaca bisa menerapkan hasil penelitian ke dunia nyata.

Biasanya, tujuan dari bab saran ini adalah agar pembaca bisa memanfaatkan, menerapkan, serta menggunakan hasil penelitian ini ke dalam dunia nyata. Diharapkan dari penelitian ini pembaca mampu mengaplikasikannya, baik secara praktis maupun teoritis.

Penutup

Penutup biasanya berisi kesan pesan yang didapatkan penulis selama melakukan penelitian. Juga berisi ucapan terima kasih penulis kepada pihak terkait. Bab penutup biasanya opsional. Beberapa makalah justru melakukan bab penutup di bagian kesimpulan dan saran.

Daftar Pustaka

Seluruh referensi yang digunakan penulis, baik berupa situs online ataupun buku-buku dan jurnal ilmiah, wajib dicantumkan ke dalam daftar pustaka. Referansi yang dimasukkan ke dalam sebuah daftar pustaka sedikitnya harus berjumlah 25 referensi. Daftar pustaka juga harus disusun secara alfabetis nama pengarang.

Penulisan daftar pustaka sendiri memiliki format khusus, yakni dengan urutan sebagai berikut:

Nama pengarang, tahun terbit, judul, tempat, dan nama penerbit.

Penulisan nama pengarang harus dibalik. Nama belakang terlebih dahulu baru nama depan. Misalnya referensi yang digunakan milik Dina Pertiwi, maka penulisannya haruslah Pertiwi, Dina.

Jika dalam daftar pustaka terdapat nama pengarang yang sama dengan waktu terbit berbeda, maka yang harus ditulis adalah buku yang pertama kali terbit lalu diikuti dengan buku dari tahun yang baru terbit.

Sedangkan jika nama dan tahun terbit sama, maka yang harus ditulis dengan nama lengkap adalah nama yang di daftar yang peratam, sedangkan nama lengkap selanjutnya cukup diberi tanda strip lima kali atau tujuh kali secara berurutan ( —– atau ——-).

Cara Membuat Makalah

Cara-Membuat-Makalah

Untuk membuat makalah, ada beberapa langkah yang harus diikuti. Berikut beberapa langkahnya:

Memilih Topik Makalah

Sebelum mencoba membuat makalah, ada baiknya untuk memilih topik yang ingin dijadikan makalah terlebih dahulu. Topik biasanya dipilih berdasarkan menarik tidaknya sebuah objek di masyarakat. Selain itu, cakupan kajian ilmu yang memasyarakat juga merupakan salah satu pertimbangan dalam pemilihan topik. Topik dalam makalah harus mencakup pada kajian keilmuan tertentu, mislnya topik kesehatan, manajemen, TIK, sistem informasi, dan lain sebagainya.

Selain itu, dalam memilih topik seharusnya memperhatikan dan menyesuaikan 4 hal berikut kepada keeadaan diri penulis sendiri:

  • Kemampuan yang dimiliki penulis dalam menguasai sebuah kajian masalah atau sebuah teori penelitian
  • Adanya referensi penelitian, literatur pendukung, dan bahan kajian menarik yang bisa diakses penulis dengan mudah
  • Adanya sebuah kesan yang menarik sekaligus unik dari topik yang dibawakan penulis
  • Adanya manfaat yang akan didapat pembaca dari penulisan makalah tersebut dan manfaat itu harus manfaat yang dapat diperoleh secara umum.

Pemilihan topik atau tema  sebelum membuat makalah bisa dibilang sangat penting. Ini karena pemilihan tema akan berimbas langsung pada tingkat kesulitan makalah yang akan dijalani penilis. Tingkat kesulitan sendiri akan langsung berdampak pada estimasi waktu penyelesaian makalah.

Sebelum membuat makalah, pastikan terlebih dahulu jika penulis menguasai topik pembahasan yang dipilih. Jika tidak, maka kemungkinan besar makalah tersebut akan tersendat atau hasil yang diharapkan tidak maksimal.

Menentukan Judul Makalah

Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah adalah judulnya. Jika penulis telah selesai memilih sebuah topik yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiahnya tersebut, maka hal selanjutnya adalah dengan membuat judul makalah.

Pastikan penulis membuat judul yang menarik, sekaligus memiliki relasi dengan tema yang dipilih. Seperti yang pernah dikatakan pada sub-pembahasan sebelumnya, judul yang dipilih harus menggambarkan masalah umum  yang akan dibahas dalam makalah tersebut.

Mengumpulkan Bahan Referensi

Setelah menemukan tema pembahasan dan judul makalah, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah dengan mengumpulkan bahan referensi sebagai bahan pendukung pembuatan makalah. Pengumpulan referensi sebenarnya  juga bisa dilakukan sembari membuat judul makalah.

Referensi yang akan digunakan bisa berasal dari mana saja. Beberapa sumber referensi yang biasa dipakai sebagai bahan sebuah makalah adalah jurnal ilmiah, buku, atau artikel yang ada di internet.

Perlu diingat bahwa penulis makalah harus mempertimbangkan kredibilitas sumber jurnal karena akan mempengaruhi kualitas makalah mereka sendiri.

Untuk sumber jurnal ilmiah bisa dicari di Google Cendekia, sedangkan buku bisa dicari di toko buku atau perpustakaan terdekat. Sementara sumber artikel yang digunakan sebagai bahan referensi dalam sebuah makalah haruslah jelas sekaligus kredibel.

Menulis Makalah dengan Struktur yang Ada

Setelah selesai menentukan tema pembahasan, judul, dan mengumpulkan referensi, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah mulai untuk menulis makalah dengan sistematika yang ada. Penulisan makalah yang sistematis seperti sebuah kewajiban karena itu adalah standar sebuah makalah yang berlaku  di nasional ataupun internasional.

Tulislah makalah secara berurutan dari mulai pendahuluan. Setelah pendahuluan selesai, maka mulai lakukan penelitian terkait rumusan masalah dan mulai kerjakan bab isi makalah dari hasil penelitian yang telah dilakukan. setelah bagian isi selesai, barulah kerjakan bagian penutup dengan kesimpulan dan saran yang sesuai.

Tetaplah berpegang pada data dan fakta yang ada. Sebagai penulis, tetaplah bersikap objektif terhadap apa yang dibahas di dalam makalah. Dengan bersikap objektif, maka masalah yang ada di dalam makalah akan menemukann solusinya tersendiri.

Perhatikan Pemilihan Bahasa

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penulisan makalah adalah pemilihan bahasa yang digunakan. Sebagai salah satu jenis karya tulis ilmiah, maka bahasa yang digunakan haruslah bersikap baku dan sesuai dengan panduan umum ejaan Bahasa Indonesia yang telah disempurnakan.

Jika makalah yang ditulis dimaksudkan untuk masuk ke dalam cakupan internasional, maka bahasa yang harus digunakan adalah bahasa Inggris agar makalah tersebut juga akan diterima oleh masyarakat internasional. Berbeda jika cakupan yang dimaksudkan hanya untuk Indonesia atau nasional, maka yang harus digunakan adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Meskipun terkesan remeh, tetapi sebenarnya pemilihan bahasa sangat mempengaruhi bobot kualitas dari tulisan yang akan ditulis. Pemilihan kata juga akan berdampak kepada pemahaman pembaca terhadap isi makalah yang diterbitkan. Sebab, pemilihan kata yang salah dapat menyebabkan salah tafsir atau justru makna yang tidak tersampaikan dengan baik kepada pembaca.

Kalimat dan kata yang digunakan dalam penulisan makalah harus bersifat ilmiah, tetapi juga tidak boleh bertele-tele. Bahasa yang digunakan haruslah baku, tepat sasaran, ringkas, tetapi tetap informatif sekaligus jelas maksudnya. Jangan lupa untuk tetap memasukkan contoh yang konkret agar dapat dipahami pembaca dengan lebih mudah.

Menyunting Makalah

Setelah seluruh tahapan selesai,maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah menyunting isi makalah tersebut. Ini tahapan yang penting dan krusial sebelum benar-benar mempublikasikan sebuah makalah.

Sebagai karya ilmiah yang akan dijadikan patokan dalam bidang keilmuan, sebuah makalah harus sempurna. Pastikan penulis untuk meneliti dan memperbaiki setiap kesalahan yang ada di dalam makalah tersebut.

Dengan demikian, makalah akan terlihat lebih sempurna dengan kualitas yang lebih baik pula.

Contoh Makalah

 

Berikut beberapa contoh pembuatan makalah, yang akan dicontohkan tahap demi tahap agar calon penulis makalah lebih memahami proses dan cara pembuatan makalah.

Contoh Sampul Depan atau Cover Makalah

  • Contoh sampul depan makalah agama:
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA

Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Pendidikan Agama

Dosen Pengampu: Uswatun Hasanah, S.Sy.,M.HI.

Disusun Oleh:

SI 1 A

Ketua                   : Muhammad Rifki Sitorus     (16030172)

Moderator           : Siti Azura Mustika                (16030338)

Anggota               : Rizky Fadila                            (16030111)

Dina Pertiwi                            (16030039)

Dinda Rizka Agustina            (16030141)

Firda Agis Utami Batubara   (16030290)

Siska Amanda                          (16030491)

Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer Royal Kisaran

STMIK ROYAL KISARAN

T.A 2019/2020

  • Contoh Makalah Etika dan Pemangku Bisnis
PEMANGKU KEBIJAKAN TERHADAP ETIKA BISNIS

Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Pengantar Dasar Manajemen Bisnis

Dosen Pengampu: Utari Utama Bahari

Disusun Oleh:

SI 1 A

Ketua                   : Dina Pertiwi (16030172)

Moderator            : Laila Purnama (16030338)

Anggota               : Laila Qodriah (16030491)

Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer Royal Kisaran

STMIK ROYAL KISARAN

T.A 2019/2020

  • Contoh Sampul Depan Makalah SMA tentang Hubungan Teknologi dengan Dakwah
TUGAS PRESENTASE AGAMA DAN TEKNOLOGI

HUBUNGAN ANTARA TEKNOLOGI DENGAN PERKEMBANGAN DAKWAH

DISUSUN OLEH:

DEDI SETIAWAN                         (16300096)

DINA PERTIWI                 (16300039)

LAILA PURNAMA           (16300057)

LAILA QODRIAH             (16300088)

NURBAITY                                    (16300140)

12 IPA 2

SMA NEGERI 1 SIMPANG EMPAT TANAH BUMBU

TAHUN AJARAN 2018/2019

Contoh Abstrak Makalah

  • Contoh Abstrak Makalah Agama
ABSTRAKPEMAPARAN MENGENAI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA YANG BERLAKU DI INDONESIA (KAJIAN TEORITIS MENGENAI BATAS-BATAS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA SEBAGAI PERANTARA PERDAMAIAN DUNIA DAN INDONESIA)

Disusun Oleh:

Rifki Sitorus (16030172), Siti Azura Mustika (16030338), Rizky Fadila (16030111), Dina Pertiwi (16030039), Dinda Rizka Agustina (16030141),  Firda Agis Utami Batubara (16030290) dan Siska Amanda (16030491)

Sekolah Tinggi Informatika Manajemen dan Komputer ROYAL Kisaran

STMIK ROYAL KISARAN

Kata Kunci: Toleransi, Al Kafiruun, Batas Toleransi, Toleransi Sosial

Penulisan makalah ini dimaksudkan untu mengkaji lebih dalam mengenai batas-batas toleransi yang berlaku dalam sudut pandang Islam. Adapun hal yang melatar-belakangi pembuatan makalah ini adalah adanya isu mengenai Islam sebagai agama anti toleransi yang menyebar di masyarakat dunia secara umum, dan Indonesia secara khusus.

Beberapa peristiwa pengeboman yang diklaim dilakukan oleh orang-orang beridentitas muslim dengan memakai pakaian muslim membuat Indonesia mulai terserang virus fobia Islam atau lebih dikenal sebagai Islamophobia. Kemudian merebaklah desas-desus di masyarakat yang mengatakan bahwa Islam adalah agama yang anti toleransi.

Hal ini sebenarnya salah, karena pada dasarnya Islam adalah agama Rahmatan lil alamin, agama rahmat bagi seluruh umat. Rasulullah sendiri dikenal sebagai pribadi yang sangat toleran dan umat Islam di seluruh dunia wajib meneladani sikap Nabiyullah Muhammad SAW.

Untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap Islam, maka penulis membuat sebuah makalah yang memuat tentang batasan toleransi dalam Islam, dimana batasan yang dimaksud adalah untuk menyadarkan pandangan umum bahwa Islam yang sesungguhnya adalah Islam yang penuh dengan kedamaian.

Secara umum, toleransi di dalam Islam sendiri dibagi atas 2 bagian, yakni toleransi secara sosial dan toleransi secara kepercayaan. Di dalam toleransi secara sosial inilah muslim diwajibkan untuk berinteraksi dengan orang-orang di luar agama Islam dengan sikap selembut dan sebaik mungkin. Rasul juga mencontohkan banyak sekali sikap baik dan santun yang dipraktikan kala berinteraksi dengan kafir quraish masa itu. Dari mulai perdagangan, sampai ke pergadaian.

Sedangkan toleransi secara kepercayaan ini yang tidak boleh dilanggar. Islam menghargai kepercayaan lain dan membiarkan orang menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya. Dalam hal ini, batas toleransi Islam adalah dengan membiarkan ibadah mereka dan sama sekali tidak ikut campur ke dalamnya. Hal ini sesuai dengan surah Al-Kafiruun ayat 6 yang artinya seperti ini: bagimulah agamamu, dan bagiku agamaku. Itulah batas toleransi yang ada di dalam Islam.

Abstract

THE EXPOSURE OF TOLERANCE AMONG THE RELIGIOUS PEOPLE IN INDONESIA (THEORETICAL STUDY ON THE BOUNDARIES OF TOLERANCE BETWEEN RELIGIOUS PEOPLE AS AN INTERMEDIARY FOR WORLD PEACE AND INDONESIA)

Compiled by:

Rifki Sitorus (16030172), Siti Azura Mustika (16030338), Rizky Fadila (16030111), Dina Pertiwi (16030039), Dinda Rizka Agustina (16030141), Firda Agis Utami Batubara (16030290) and Siska Amanda (16030491)

High School of Management Informatics and computer ROYAL Kisaran

STMIK ROYAL KISARAN

Keywords: tolerance, Al Kafiruun, tolerance limit, social tolerance

The writing of this paper was intended to study more about the boundaries of tolerance that occurred in the Islamic viewpoint. The backgrounded of this paper is the issue of Islam as an anti-tolerance religion that spreads in the community of the world in general, and Indonesia in particular.

Some of the events of the bombing claimed by Muslim-based people in Muslim clothing made Indonesia start to attack the Islamic phobia or better known as Islamophobia. Then a rumor in the community said that Islam is an anti-tolerance religion.

It is wrong because basically, Islam is the religion of Rahmatan Lil Alamin, the religion of mercy for the whole people. The Prophet himself is known as a very tolerant person and Muslims around the world obliged to emulate the attitude of Nabiyullah Muhammad SAW.

To change the community’s view of Islam, the author made a paper that contained the limitations of tolerance in Islam, where the limitations in question are to realize the general view that Islam is a Filled with peace.

In general, the tolerance in Islam itself is divided into two parts, namely social tolerance, and trust tolerance. In this social tolerance, Muslims are obliged to interact with people outside of Islam with the smooth and the best possible attitude. The Apostle also modeled many good and polite attitudes that were practiced at the time of interacting with Quraish heathen. From the start of the trade, get to the pawn.

While this belief tolerance should not be violated. Islam appreciates other faiths and lets people run worship according to their beliefs. In this case, the limit of Islamic tolerance is to let their worship and not intervene in it. This is following the Surah Al-Kafiruun verse 6 which means this way: how your religion is, and for me my religion. That is the limit of tolerance in Islam.

  • Contoh Abstrak Makalah SMA
ABSTRAKKAJIAN KUANTITATIF MENGENAI HUBUNGAN ANTARA TEKNOLOGI DENGAN PERKEMBANGAN DAKWAH DI ERA DIGITAL 4.0

Disusun Oleh:

Dedi Setiawan (172296), Dina Pertiwi (172239), Laila Purnama (172257), Laila Qodriah (172288), dan Nurbaity (172240)

SMA Negeri 1 Simpang Empat

Kata Kunci: Dakwah Islam, Teknologi, IPTEK

Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, rasanya mustahil jika tidak berimbas kepada berbagai sektor kehidupan. Salah satunya adalah sektor dakwah dimana memiliki 2 imbas yang sangat kontras karena saling berlawanan. Yakni imbas kemudahan sekaligus imbas kesulitan.

Di era dimana teknologi menguasai segala sendi kehidupan, maka yang terjadi pada dunia dakwah perlu penyesuaian diri lebih lanjut. Dakwah secara konvensional memang masih berlaku dan akan tetap berlaku sampai kapapun, tetapi dunia dakwah digital jelas membutuhkan perhatian khusus.

Pasalnya, selama perkembangan teknologi, terutama dalam sosial media, pergaulan dan mental remaja juga terkena dampaknya. Bahkan termasuk salah satu salah satu faktor yang terkena dampak utamanya. Karena, di dunia datar tanpa batas seperti internet, semua konten, bahkan konten negatif sekalipun, bisa saja ditonton dan masuk membentuk karakter-karakter pemuda pemudi Islam di masa kini.

Untuk itulah dibutuhkan dakwah dalam bentuk digital yang nantinya diharapkan akan mampu mengimbangi konten-konten non dakwah, terutama konten negatif yang kian banyak tersebar di dunia digital. Dakwah secara digital juga harus masif dilakukan, dengan pendekatan-pendekatan milenial sekaligus konvensional demi menjamin bahwa dakwah masih berada di jalur dan sasaran yang tepat lagi benar.

Untuk alasan inilah tim penulis memutuskan untuk mengkaji hubungan antara teknologi dan dakwah dengan lebih dalam lagi. Karena meskipun terlihat sederhana, sebenarnya hubungan di antara keduanya bisa menjadi sangat kompleks. Ada beberapa dampak negatif dan positif, dimana keduanya sangat mempengaruhi satu sama lain. Tapi juga sekaligus tidak bergantung satu sama lain.

Pengkajian ini melakukan metode pengamatan kuantitatif, di mana beberapa tim penulis mengamati perkembangan sosial media yang sangat berkembang akhir-akhir ini, yakni Facebook, Instagram, dan Twitter. Segala konten yang diperhatikan dan pengamatan antusiasme pengunjung juga diperhatikan.

Dari hasil pengamatan itu nantinya tim menulis menyesuaikan dengan referensi yang didapat tentang hubungan dakwah dan teknologi. Pengaruh perkembangan teknologi kepada dakwah ini menjadi sangat penting karena akan mempengaruhi jumlah audiens, konten, dan perkembangan dakwah itu sendiri.

Diharapkan dari hasil kajian ini nantinnya akan ditemukan sebuah jalan keluar yang baik bagi perjalanan dan perkembangan dunia dakwah Islam di kemudian hari.

Abstract

QUANTITATIVE STUDY ON THE RELATIONSHIP BETWEEN TECHNOLOGY AND THE DEVELOPMENT OF DA’WAH IN DIGITAL ERA 4.0

Compiled by:

Dedi Setiawan (172296), Dina Pertiwi (172239), Laila Purnama (172257), Laila Qodriah (172288), and Nurbaity (172240)

SMA Negeri 1 Simpang Empat

Keywords: da’wah Islam, Technology, IPTEK

In the rapid development of technology, it seems impossible if it does not affect the various sectors of life. One of them is the da’wah sector where it has 2 very contrasting in contrast to each other. It is a scan of ease and scan difficulties.

In the era where technology mastered all the joints of life, then that happened to the world Da’wah needs further adjustments. Da’wah is conventionally still valid and will remain valid until then, but the world of digital Da’wah requires special attention.

The reason, during the development of technology, especially in social media, se*ual intercourse and mental are also affected. It even includes one of the major affected factors. Because, in a flat world without borders such as the Internet, all content, even negative content, can be watched and entered forms the characters of young women who are Muslims in the present.

Therefore, it takes da’wah in digital form which is expected to be able to offset non-da’wah content, especially negative content that is more widespread in the digital world. Da’wah digitally must also be mastiff done, with the millennial approaches as well as conventionally to ensure that Da’wah is still in the right path and target again true.

For this reason, the authors decided to examine the relationship between technology and da’wah more in more. Because although it looks simple, actually the relationship between the two can be very complex. There are some negative and positive impacts, which both affect each other. But it also does not depend on each other.

This assessment performs quantitative observation methods, in which some authors observe the development of highly developed social media lately, namely Facebook, Instagram, and Twitter. All the content that is noticed and visitor enthusiasm observations are also noticed.

From the observation, the team was writing to adapt to the reference gained about Da’wah’s relations and technology. The influence of technological developments on Da’wah is very important because it affects the number of audiences, content, and the development of the Da’wah itself.

It is hoped that the results of this study will be found a good way out for the journey and development of the world of Islamic Dawah in the latter days.

  • Contoh Abstrak Makalah Manajemen Bisnis
ABSTRAKKAJIAN MENGENAI HUBUNGAN ANTARA PEMANGKU KEPENTINGAN BISNIS DENGAN ETIKA BISNIS TERHADAP LINGKUNGAN DI SEKITAR PERUSAHAAN

Disusun Oleh:

Dina Pertiwi (16030172), Laila Purnama (16030338), dan Laila Qodriah (16030491)

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal Kisaran

STMIK ROYAL KISARAN

Kata Kunci: Ekonomi, pemangku kepentingan bisnis, etika bisnis

Isi:

Pemangku kebijakan bisnis adalah orang-orang yang memiliki kepentingan terhadap sebuah bisnis itu sendiri. kepentingan bisnis bisa disebut pula sebagai stakeholder yang memiliki arti sebagai pemilik kepentingan terhadap pertumbuhan bisnis yang dibangun. Tujuan dari kepentingan bisnis tersebut adalah demi membantu perkembangan bisnis yang pada akhirnya akan menguntungkan para pemangku kebijakan itu sendiri.

Hanya saja, yang namanya membangun bisnis, tentu tidak bisa menutup mata terhadap lingkungan di sekitar lokasi bisnis didirikan. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa pemangku kebijakan memiliki 2 jenis berdasarkan posisinya terhadap perusahaan tersebut.

Untuk pemangku kebijakan sendiri dibagi menjadi 2 jenis, yakni pemangku kebijakan di dalam perusahaan dan pemangku kebijakan di luar perusahaan. Etika antar pemangku bisnis ini yang perlu diperhatikan, baik kepada pemangku kebijakan di dalam perusahaan dan di luarnya.

Hal unik lain yang berkenaan dengan etika bisnis adalah dibuat oleh pemangku kepentingan sekaligus dilakukan oleh pemangku kepentingan bisnis itu sendiri. Jika pemangku kepentingan bisnis tidak melakukan standar etika yang ditetapkan itu sendiri, maka yang terjadi adalah hilangnya kepercayaan kepada si pemangku kepentingan itu sendiri.

Latar belakang yang membuat tim penulis mengambil tema ini sebagai makalah untuk memenuhi tugas manajemen bisnis sendiri adalah sedikitnya pemahaman masyarakat perihal kepentingan bisnis dan etikanya. Sehingga banyak terjadi kesalahan komunikasi antara mereka.

Selain itu, perihal etika bisnis ini pemahamannya perlu disebar luaskan. Masyarakat perlu paham mengenai etika bisnis agar mampu mendeteksi dan membuat lingkungan ekonomi yang sehat. Sebab, sebuah etika bisnis yang berjalan dengan baik dapat memastikan bahwa lingkungan ekonomi di sekitar etika bisnis tersebut sehat, tanpa adanya oligarki ataupun monopoli ekonomi.

Abstract

REVIEW OF THE RELATIONSHIP BETWEEN BUSINESS STAKEHOLDERS AND BUSINESS ETHICS TOWARD THE ENVIRONMENT AROUND THE COMPANY

Compiled by:

Dina Pertiwi (16030172), Laila Purnama (16030338), and Laila Qodriah (16030491)

High School of Informatics management and computer Royal range

STMIK ROYAL RANGE

Keyword: economy, stake holders, bussiness ethics

Content:

Business policy stakeholders are people who have an interest in the business itself. Business interests can also be called as stakeholders that have the meaning of the owner of interest to the growth of the business built. The purpose of the business interests is to assist the development of the business that will ultimately benefit the stakeholders of the policy itself.

It’s just that its name is building a business, it certainly can’t close a blind eye to the environment surrounding the established business location. Previously, please note that policy stakeholders have two types based on their position on the company.

For the policy stakeholders, it is divided into two types, namely policy stakeholders in the company and outside policy stakeholders. The ethics between business stakeholders is noteworthy, both to the policy stakeholders within the company and outside.

Another unique thing that pertains to business ethics is made by the stakeholders as well as the business stakeholders themselves. If the business stakeholders do not conduct the prescribed ethical standards themselves, then that is the loss of trust to the stakeholders themselves.

The background that makes the author’s team take this theme as a paper to fulfill its business management tasks is at least a public understanding of the business interests and it is his ethics. So many miscommunications occurred between them.

Also, regarding business ethics, this understanding needs to be disseminexpanded. People need to understand business ethics to be able to detect and create a healthy economic environment. Because, business ethics that goes well can ensure that the economic environment around business ethics is healthy, without the presence of oligarchs or economic monopoly.

Contoh  Daftar Isi Makalah

  • Daftar Isi Makalah Agama
Daftar IsiAbstrak ………………………………………………………………. i

Kata Pengantar……………………………………………………. ii

Daftar Isi ……………………………………………………………. iii

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang ……………………………………………………..1

Rumusan Masalah ………………………………………………  1

Tujuan Penelitian ………………………………………………… 2

BAB 2 ISI

Pengertian Toleransi……………………………………………… 3

Toleransi dalam Pandangan Islam………………………….. 4

Toleransi Beragama dan Hidup Berdampingan dengan Agama Lain..5

Manfaat-manfaat dari Sikap Toleransi……………………… 8

Hal yang Dapat Terjadi Apabila Toleransi Dalam Masyarakat Diabaikan… 9

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan………………………..10

Saran ………………………………..10

Daftar Pustaka………………….. 11

  • Contoh Daftar Isi Makalah Manajemen Bisnis
Daftar IsiAbstrak ………………………………..i

Kata Pengantar……………………..ii

Daftar Isi …………………………….  iii

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang ………………………  1

Rumusan Masalah …………………  1

Tujuan Penelitian ………………….  2

BAB 2 ISI

Pengertian Pemangku Bisnis ………………………………. 3

Pengertian Etika Bisnis ………………………………………4

Sasaran Ruang Lingkup Etika Bisnis …………………..5

Etika dalam Berbisnis………………………………………… 8

Hubungan Pemangku Bisnis dengan Keberadaan Etika Bisnis ………. 9

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan……………………………..10

Saran ……………………………………..10

Daftar Isi …………………………………11

  • Contoh Daftar Isi Makalah SMA
Daftar IsiAbstrak ……………………………………………………..  i

Kata Pengantar………………………………………….. ii

Daftar Isi …………………………………………………. iii

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang ………………………………………….1

Rumusan Masalah …………………………………….1

Tujuan Penelitian ……………………………………. 2

BAB 2 ISI

Tantangan  Dakwah di Era Digital ……………………………………..3

Hubungan Agama dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ….4

Peranan Islam dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi …..5

Pengaruh Teknologi Terhadap Dakwah ……………………..  8

Integrasi Pendidikan Iman,Takwa,dan IPTEK………….. 9

Alasan Umat Islam Harus Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi …….10

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan………………………. 11

Saran ………………………………. 11

Daftar Pustaka ………………….12

Contoh Kata Pengantar Makalah

  • Contoh Kata Pengantar Makalah Agama
KATA PENGANTARAlhamdulilllah, Puji Syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Mahaesa, Allah SWT, yang mana dengan rahmat dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Hubungan Antara Teknologi dengan Dakwah ini.

Adapun latar belakang tim penulis dalam membuat makalah ini adalah demi memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh Ibu Dosen kami, Ibu Uswatun Hasanah, S.Sy.,M.HI. selaku Dosen Mata Kuliah Agama di STMIK ROYAL Kisaran.

Toleransi antar umat beragama adalah sebuah keharusan yang menjadi akar dari sebuah perdamaian di dunia. Hanya saja, ada beberapa kasus yang sering kali disebut sebagai toleransi yang kebablasan. Dalam beberapa hal, ada pula beberapa pihak yang menganggap Islam sebagai agama yang tidak toleran hanya karena tidak mengucapkan selamat kepada hari raya besar agama lain.

Padahal, yang sebenarnya bukanlah seperti itu. Islam adalah agama yang membawa kedamaian dan cahaya. Sehingga, sudah amat pasti bahwa Islam juga adalah agama yang sangat toleransi. Tetapi, seperti halnya sesuatu yang lain, toleransi dalam Islam juga memiliki batas. Batasan inilah yang akan menjadi topik utama dalam makalah ini.

Dan tak lupa, makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan beberapa pihak yang ikut mencarikan referensi: Ibnu, Ria, dan Yara. Terima kasih atas bantuan yang telah diberikan selama pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan yang ada di dalam makalah ini. Oleh sebab itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis bisa memperbaiki kekurangan dan kesalahan yang ada di dalam makalah ini.

 

Kisaran, 14 November 2019

Tim Penulis

  • Contoh Kata Pengantar Makalah SMA
Puji dan syukur tim penulis persembahkan kepada Allah SWT. Dia telah memberi kelompok penulis banyka sekali rahmat dan kemudahan, sehingga tim penulis dapat menjalani proses penyelesaian karya tulis ilmiah berbentuk makalah yang memiliki judul: HUBUNGAN ANTARA TEKNOLOGI DENGAN PERKEMBANGAN DAKWAH dengan baik.Adapun maksud dan tujuan dibuatnya penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas perkembangan teknologi dengan perkembangan dakwah. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang serba pesat harus sesegra mungkin dijadikan sebagai media berdakwa.

Hal ini karena pemuda muslim selalu bergantung kepada teknologi, khususnya pada sosial media. Perpindahan media dakwah ini tentu dapat membuat perkembangan dakwah menjadi lebih pesat lagi dengan menjangkau audiens yang leih banyak dengan konten-konten yang disebar luarkan.

Dalam menyelesaikan tugas karya ilmiah berbentuk makalah ini, penulis mendapatkan banyak sekali bantuan dari pihak yang terlibat secara langsung maupun secara tidak langsung. Keterbatasan tim penulis dalam melakukan riset, penelitian, dan menyususn makalah sesuai sistematika membuat bantuan yang diterima menjadi sangat berarti.

Untuk itu, penulis menilai perlu untuk menyampaikan rasa terima kasih yang penuh dengan syukur kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu. Adapun pihak-pihak yang membantu antara lain adalah:

  1. Ibu Asriani M. Ag selaku guru mata pelajaran agama yang membantu mencarikan beberapa rujukan yang kredibel
  2. Ibu Aisyah Irawan selaku Manager Lapangan dari Yayasan Mulia Beramal yang bersedia menjadi narasumber untuk diwawancara
  3. Irsania Indah selaku Influencer Muslimah yang dengan senang hati mengajari kami menjadi konten kreator dalam dakwah digital
  4.  Orang tua kami yang selalu mendukung dan membantu menyelesaikan setiap masalah yang kami temui di lapangan.

Untuk semua kebaikan yang diterima, penulis benar-benar mengucapkan rasa terima kasih yang tulus. Terutama kepada orang-orang yang banyak sekali memberikan berbagai dukungan,  baik secara moril, ide, dan material.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena itulah penulis masih mengharapkan kritik dan saran membangun yang disampaikan dengan bahasa yang sopan. Di akhir kata, yang diharapkan oleh penulis adalah bahwa makalah ini akan memiliki manfaat yang besar bagi dunia akademis Indonesia dan seluruh pembaca ke depannya.

Kisaran, 17 Oktober 2019

 

Tim Penulis

Contoh Pendahuluan Makalah

  • Contoh Pendahuluan Makalah Agama
BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Toleransi adalah sebuah sikap yang sangat penting, bahkan bisa dibilang wajib dimiliki oleh sebagai individu demi mendapatkan kondisi lingkungan sosial yang ideal. Tanpa adanya toleransi, kehidupan yang penuh dengan kemajemukan ini tidak akan bisa bersatu.

Pada kenyataannya, Indonesia adalah sebuah negara yang plural dan memiliki banyak kultur dasar yang berbeda, baik berupa bahasa, budaya, suku dan agama. Bahkan yang tinggal di satu desa saja sudah bisa memilliki banyak perbedaan. Itulah kenapa toleransi adalah pondasi yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

Tetapi ada banyak tragedi kemanusiaan yang disebabkan oleh intoleransi yang terjadi belakangan ini, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh bagian dunia lain. Agama seringkali dituduh ikut mengambil peran dalam berbagai peristiwa yang diklaim sebagai peristiwa anti toleransi yang banyak terjadi akhir-akhir ini. Banyak pula yang menganggap bahwa agama adalah sumber konflik dan sulit untuk membantah klaim sepihak seperti ini. Pasalnya, ada begitu banyak peristiwa-peristiwa berbau SARA yang menjadi pemicu munculnya konflik di dunia ini.

Dalam konteks toleransi antar umat beragama, Islam memiliki konsep yang jelas: ‘Tidak Ada Paksaan dalam Agama’ dan ‘Bagi Kalian Agama Kalian, Bagi Kami Agama Kami’. Toleransi dalam Islam mencakup banyak hal. Sebagai agama yang sempurna, Islam tidak hanya mengatur hubungan antara Islam dengan agama lain, Islam juga mengatur dan memberi contoh bagaimana sebaiknya melakukan interaksi sosial dengan agama lain.

Perlunya perhatian yang serius terhadap hubungan antar umat beragama ini menjadi salah satu bukti bahwa pemahaman toleransi yang ada di masyarakat belum begitu baik. Toleransi antar umat beragama adalah masalah yang menyangkut eksistensi keyakinan manusia terhadap Allah yang begitu sensitif, primordial, dan mudah membakar konflik, sehingga menyedot perhatian besar terhadap umat Islam itu sendiri.

Padahal, kebebasan beragama telah dijamin oleh Allah dan menjadi salah satu hak dasar manusia. Untuk menjaga inilah dibutuhkan tingkat toleransi yang tinggi. Seluruh hal yang berkaitan dengan kata toleransi, sesungguhnya bukanlah suatu persoalan yang dapat diabaikan.

Namun yang sering terjadi dalam praktik kehidupan beragama di dunia adalah hal sebaliknya. Agama sering kali dijadikan suatu alasan untuk menekan hal yang disebit toleransi. Banyak agama yang memaksa agama lain untuk melanggar batas-batas toleransi yang telah ditetapkan oleh agama yang ditekan tersebut demi menjunjung tinggi sesuatu yang disebut dengan toleransi plural.

Toleransi dan kebebasan bagai dua mata pisau yang saling berlawanan satu sama lain. Keduanya harus dipahami secara benar dan berdampingan agar tidak memberi pemahaman yang salah bagi umat beragama di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian toleransi?

2.      Bagaimana toleransi dalam pandangan Islam?

3.      Bagaimanakah toleransi dalam beragama atau berdampingan dengan hidup orang lain?

4.      Apa saja manfaat-manfaat dari sikap toleransi?

5.      Apa yang akan terjadi bila toleransi di dalam masyarakat diabaikan?

C. Tujuan

1.      Mengetahui pengertian toleransi dalam berbagai sudut pandang

2.      Agar pembaca dapat memahami toleransi dari sudut pandang Islam

3.      Memberi pemahaman bahwa toleransi beragama dan bersosial dalam sudut pandang Islam

4.      Agar pembaca mengetahui manfaat mempraktikan toleransi di masyarakat

5.      Mengetahui resiko bila terjadi pengabaian toleransi

  • Contoh Pendahuluan Makalah SMA
BAB 1PENDAHULUAN

1.    LATAR BELAKANG

Dunia telah memasuki era digital 4.0, dimana segala sesuatu yang berkaitan dengan hidup manusia selalu dipermudah oleh teknologi, termasuk di Indonesia. Bahkan, seorang futurolog bernama Alvin Toffler pernah mengatakan bahwa perkembangan dunia dibagi menjadi tiga zaman, yaitu: agriculture eraindustrialitation era, dan era information. Zaman ini disebut juga era globalisasi karena dunia ini tidak lagi dibatasi jarak dan waktu.

Dampak yang positif, teknologi tentu dapat mempermudah hidup umat manusia. Misalnya ketika belum ada pesawat, untuk mencapai Mekkah harus menempuh jalur laut selama kurang lebih 3 bulan. Tetapi sekarang, untuk berangkat umroh hanya memerlukan perjalanan kurang lebih 12 jam saja.

Meskipun demikian, seperti sebuah koin yang memiliki sisi berlawanan. Teknologi juga memiliki dampak negatif sama besar dengan dampak positifnya. Dalam hal ini terkait dengan penggunaan sosial media dan ponsel di kalangan pemuda yang penggunaannya banyak disalahgunakan. Penyalahgunaan penggunaan teknologi yang satu ini tentu akan berdampak langsung kepada akhlak generasi rabbani yang tentu akan berdampak pada islam itu sendiri.

Dakwah sendiri memiliki arti penyiaran. Secara spesifik, dakwah berarti penyiaran agama dimana dalam penyiaran itu menyerukan kepada khalayak untuk memeluk, mempelajari, serta mengamalkan ajaran Islam.

Dewasa ini, dakwah tidak lagi berfokus kepada seruan untuk memeluk Islam, tetapi bagaimana agar umat Islam sendiri lebih mengenal apa itu ajaran Islam. Mulai dari perbaikan iman, sampai ke hukum-hukum fiqh yang berhubungan langsung dengan kegiatan manusia sehari-hari yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah.

Teknologi juga memiliki 2 dampak terhadap perkembangan dakwah Islam. Ada beberapa perkembangan yang dapat lebih memajukan dakwah Islam, namun tidak sedikit yang memperlemah kegiatan dakwah itu sendiri.

2.      Rumusan Masalah

1.      Bagaimana tantangan dakwah di era digital?

2.      Seperti apa pengaruh perkembangan teknologi terhadap dakwah?

3.      Apa hubungan antara dakwah dengan teknologi?

4.      Bagaimana cara berdakwah kepada kaum Millenials dengan memanfaatkan teknologi?

5.      Alasan umat Islam harus menguasai IPTEK

3.      Tujuan

1.      Memaksimalkan perkembangan teknologi terhadap dakwah Islam

2.      Mengubah dampak negatif penggunaan internet menjadi amal jariyah dengan dakwah Islam

Contoh Isi Makalah

  • Contoh Isi Makalah SMA
BAB IIPEMBAHASAN

Tantangan Dakwah di Era Digital

Tantangan Dakwah di Era Digital

Dakwah di era digital tidak lagi berbicara mengenai penyebaran Islam yang secara masif menyuruh orang-orang untuk memeluk agama Rahmatan Lil Alamin ini. Tantangan dakwah di era ini justru lebih berat dari itu, yakni untuk membentuk prilaku dan akhlak yang sesuai dengan Alqur’an dan Sunnah.

Ada 2 alasan kuat kenapa beban dakwah di kalangan era digital menjadi lebih berat.

Pertama tentu saja karena perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat dan mengaburkan batasan-batasan syar’i dalam menjalin komunikasi antara lawan jenis, lebih mudah menggunjing, atau bahkan menghina orang lain melalui media komunikasi online.

Perkembangan teknologi yang luar biasa ini juga semakin memudahkan generasi muda Islam dalam menemukan tontonan dari berbagai negara dan berbagai genre. Tontonan yang tidak difilter tentu bisa memberi dampak buruk bagi tingkah laku generasi muda itu sendiri.

Adegan-adegan yang mengandung kekerasan akan membuat alam bawah sadar generasi muda menjadi terbiasa dengan hal tersebut yang nantinya akan membuat mereka lebih mudah juga melakukan kekerasan. Penyebaran konten-konten berbau pornografi juga semakin meresahkan sekaligus merendahkan moral generasi penerus Islam di masa sekarang.

Di sisi lain, adanya Al-Qur’an Elektronik juga masih berada dalam perdebatan di kalangan Ulama. Lazim diketahui oleh umat muslim bahwa sebelum memegang Al-Qur’an, kita wajib untuk berwudhu terlebih dahulu. Lantas, bagaimana dengan Al-Qur’an yang ada di dalam aplikasi ponsel? Ketika kita memegang ponsel, maka secara otomatis kita akan memegang aplikasi Al-Qur’an tersebut, lantas apakah kita perlu berwudhu setiap kali memegang ponsel?

Yang kedua adalah perkembangan teknologi di bidang transportasi dimana semuanya akan menjadi lebih cepat. Bahkan perjalanan yang seharusnya memakan waktu 3 hari bisa dipersingkat hanya dalam beberapa jam saja.

Perkembangan teknologi ini juga bisa bermasalah jika berkaitan dengan syarat shalat jama’ dalam perjalanan. Tetapi, perkembangan teknologi ini juga bisa mempercepat sekaligus mempermudah ibadah.

Di sinilah dakwah berperan dan harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Gaung dakwah harus terdengar agar dalam memanfaatkan teknologi, masyarakat Islam tidak lagi harus terjebak di dalamnya.

Tantangan yang didapatkan dalam menyebarkan semangat dakwah di era digital 4.0 ini tentu lebih berat dengan permasalahan yang lebih kompleks. Terutama tantangan dakwah yang menyasar ke target kaum millenials yang tentunya lebih akrab terhadap kemajuan dunia ketimbang pada hukum Islam itu sendiri.

Pengaruh Teknologi Terhadap Dakwah

Hampir dapat dipastikan bahwa teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemajuan dakwah itu sendiri. kenapa disebut seperti ini?

Seperti yang lazim terjadi bahwa teknologi selalu memiliki dampak baik dan buruk. Ini adalah sebuah asumsi yang tidak dapat dinegasikan, sehingga hampir dapat dipastikan bahwa pengaruh buruk teknologi juga menimpa banyak orang yang sekarang seakan menggantungkan hidupnya pada teknologi.

Tren sosial media salah satunya. Di zaman sekarang, dapat dipastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tidak memiliki sosial media. Terutama untuk pemuda-pemuda Islam yang sekarang nyaris setiap waktu selalu menggunakan waktunya untuk berselancar di sosial media. Di sini, dakwah dapat mengambil peranan sebagai penyedia konten yang dapat membantu akhlak dan menggugah kesadaran pemuda tentang pentingnya Islam.

Dengan teknologi, dakwah dapat menjangkau lebih banyak umat dengan proses yang lebih cepat. Hal ini sangat menguntungkan dan mengembangkan dunia dakwah itu sendiri. Dengan membuat sebuah video yang berisi sebuah penyelesaian masalah dari sudut pandang Islam dan menyebarkannya telah membuat dunia dakwah berkembang dengan lebih cepat.

Jika kita membuka sosial media, pasti ada banyak sekali akun-akun dakwah yang rutin membagikan konten, baik berupa tulisan, foto, maupun video yang pastinya menambah pengetahuan kita akan agama. Penyebar luasan ilmu dengan teknologi membuat ilmu tersebut dapat menjangkau lebih banyak penonton dan pembaca. Dampaknya adalah semakin banyak orang yang bisa jadi membaca dakwah, terpengaruh akan konten dakwah tersebut, dan akhirnya ikut menjadi salah satu kader dakwah.

Hal-hal seperti ini memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam menyadarkan umat muslim terhadap Islam itu sendiri.

Hubungan Dakwah dan Teknologi

Dakwah dan teknologi memang memiliki hubungan yang cukup kompleks. Di satu sisi, ada banyaknya konten yang berseliweran di sosial media membuat konten dakwah seakan terpinggirkan. Tetapi di sisi lain, teknologi juga memungkinkan sebuah dakwah dilakukan dengan lebih mudah dan mendapatkan audiens dengan lebih banyak.

Banyak yang mengatakan bahwa di era sekarang, pengaruh-pengaruh sosial media terhadap perkembangan akhlak seorang pemuda Islam menjadi sangat penting. Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan sudah banyak  bukti yang memperlihatkan bahwa beberapa tindakan bunuh diri, bahkan pembunuhan dapat berawal dari sosial media.

Selain itu dakwah dengan menggunakan sosial media dapat mematahkan kesan terkungkung dan gagap teknologi, bahkan terbelakang kepada umat Islam. Sudah bukan menjadi sebuah rahasia lagi bahwa bangsa-bangsa barat banyak yang menganggap umat Islam sebagai pencari masalah yang bodoh dengan pemikiran terbelakang yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

Sehingga dengan melakukan dakwah menggunakan teknologim diharapkan stigma tersebut akan segera hilang karena buktinya, justru umat Islam lah yang memungkinkan zaman untuk berkembang menjadi sejauh ini.

Cara Berdakwah Kepada Millenials di Era Digital

Sosial media sekali lagi menjadi salah satu perantara dakwah yang paling memungkinkan kepada seluruh millenials yang ada di Indonesia. Sosial media memang menjadi salah satu ladang manis buat para konten kreator menyalurkan bakatnya, terutama di bidang dakwah.

Tidak sedikit orang justru menemukan hidayah dari dunia maya dan ini memang menjadi kesempatan yang baik bagi para pendakwah elektronik untuk mendakwahkan Islam. Buatlah konten semenarik mungkin dengan pendekatan yang paling millenials. Biasanya, dengan menggunakan cara tersebut, millennials yang melihat justru akan tertarik dan lama-kelamaan justru akan mendapat hidayah dari Allah SWT.

Contoh Penutup Makalah

  • Contoh Penutup Makalah SMA
BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan

·         Dakwah memiliki peran penting dalam memastikan bahwa akhlak muslim masih berada di jalurnya

·         Dakwah juga berperan dalam memperluas serta menyebarkan ilmu agama, sehingga akan lebih banyak lagi orang yang mengerti dibanding yang tidak mengerti.

·         Teknologi memiliki peran dalam mengembangkan dunia dakwah, karena dengan menggunakan teknologi, dakwah dapat menjangkau berbagai kalangan yang lebih luas

Saran

Menggunakan sosial media untuk berdakwah memang bukan sebuah pilihan lagi, melainkan menjadi sebuah kewajiban. Berdakwahlah dengan lemah lembut, meskipun itu hanya melalui tulisan, gambar, maupun video yang diedarkan di sosial media. Gunakan konten yang menarik dan bahasa yang mudah dimengerti agar jangkauan yang bisa dilakukan dakwah menjadi jauh lebih luas.

Contoh Daftar Pustaka Makalah

Kaidah penulisan daftar pustaka adalah:

Namabelakang penulis (,) nama depan penulis (.) tahun terbit (.) judul buku (.) kota terbit (:) penerbit (.)

Daftar PustakaPertiwi, Dina. 2008. Dakwah dan Perkembangan Teknologi. Kisaran: Gerhana Media.

Suhandang, Kustadu. 2014. Strategi Dakwah: Penerapan Strategi Komunikasi dalam Dakwah. Yogyakarta: Penerbit Rosda

Dirnyati, Ahmad. 2014. Dakwah Personal: Model Dakwah Kaum Naqsyabandiyah. Yogyakarta: Penerbit Dee Publishing

Ahmad, Fadil Ibnu. 2017. Dakwah Online. Jakarta: Penerbit Mizan

Contoh Makalah Lengkap

TUGAS PRESENTASE AGAMA DAN TEKNOLOGI

HUBUNGAN ANTARA TEKNOLOGI DENGAN PERKEMBANGAN DAKWAH

DISUSUN OLEH:

DEDI SETIAWAN                         (16300096)

DINA PERTIWI                 (16300039)

LAILA PURNAMA           (16300057)

LAILA QODRIAH             (16300088)

NURBAITY                                    (16300140)

12 IPA 2

SMA NEGERI 1 SIMPANG EMPAT TANAH BUMBU

TAHUN AJARAN 2018/2019


ABSTRAK

KAJIAN KUANTITATIF MENGENAI HUBUNGAN ANTARA TEKNOLOGI DENGAN PERKEMBANGAN DAKWAH DI ERA DIGITAL 4.0

Disusun Oleh:

Dedi Setiawan (172296), Dina Pertiwi (172239), Laila Purnama (172257), Laila Qodriah (172288), dan Nurbaity (172240)

SMA Negeri 1 Simpang Empat

Kata Kunci: Dakwah Islam, Teknologi, IPTEK

Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, rasanya mustahil jika tidak berimbas kepada berbagai sektor kehidupan. Salah satunya adalah sektor dakwah dimana memiliki 2 imbas yang sangat kontras karena saling berlawanan. Yakni imbas kemudahan sekaligus imbas kesulitan.

Di era dimana teknologi menguasai segala sendi kehidupan, maka yang terjadi pada dunia dakwah perlu penyesuaian diri lebih lanjut. Dakwah secara konvensional memang masih berlaku dan akan tetap berlaku sampai kapapun, tetapi dunia dakwah digital jelas membutuhkan perhatian khusus.

Pasalnya, selama perkembangan teknologi, terutama dalam sosial media, pergaulan dan mental remaja juga terkena dampaknya. Bahkan termasuk salah satu salah satu faktor yang terkena dampak utamanya. Karena, di dunia datar tanpa batas seperti internet, semua konten, bahkan konten negatif sekalipun, bisa saja ditonton dan masuk membentuk karakter-karakter pemuda pemudi Islam di masa kini.

Untuk itulah dibutuhkan dakwah dalam bentuk digital yang nantinya diharapkan akan mampu mengimbangi konten-konten non dakwah, terutama konten negatif yang kian banyak tersebar di dunia digital. Dakwah secara digital juga harus masif dilakukan, dengan pendekatan-pendekatan milenial sekaligus konvensional demi menjamin bahwa dakwah masih berada di jalur dan sasaran yang tepat lagi benar.

Untuk alasan inilah tim penulis memutuskan untuk mengkaji hubungan antara teknologi dan dakwah dengan lebih dalam lagi. Karena meskipun terlihat sederhana, sebenarnya hubungan di antara keduanya bisa menjadi sangat kompleks. Ada beberapa dampak negatif dan positif, dimana keduanya sangat mempengaruhi satu sama lain. Tapi juga sekaligus tidak bergantung satu sama lain.

Pengkajian ini melakukan metode pengamatan kuantitatif, di mana beberapa tim penulis mengamati perkembangan sosial media yang sangat berkembang akhir-akhir ini, yakni Facebook, Instagram, dan Twitter. Segala konten yang diperhatikan dan pengamatan antusiasme pengunjung juga diperhatikan.

Dari hasil pengamatan itu nantinya tim menulis menyesuaikan dengan referensi yang didapat tentang hubungan dakwah dan teknologi. Pengaruh perkembangan teknologi kepada dakwah ini menjadi sangat penting karena akan mempengaruhi jumlah audiens, konten, dan perkembangan dakwah itu sendiri.

Diharapkan dari hasil kajian ini nantinnya akan ditemukan sebuah jalan keluar yang baik bagi perjalanan dan perkembangan dunia dakwah Islam di kemudian hari.

Abstract

QUANTITATIVE STUDY ON THE RELATIONSHIP BETWEEN TECHNOLOGY AND THE DEVELOPMENT OF DA’WAH IN DIGITAL ERA 4.0

Compiled by:

Dedi Setiawan (172296), Dina Pertiwi (172239), Laila Purnama (172257), Laila Qodriah (172288), and Nurbaity (172240)

SMA Negeri 1 Simpang Empat

Keywords: da’wah Islam, Technology, IPTEK

In the rapid development of technology, it seems impossible if it does not affect the various sectors of life. One of them is the da’wah sector where it has 2 very contrasting in contrast to each other. It is a scan of ease and scan difficulties.

In the era where technology mastered all the joints of life, then that happened to the world Da’wah needs further adjustments. Da’wah is conventionally still valid and will remain valid until then, but the world of digital Da’wah requires special attention.

The reason, during the development of technology, especially in social media, se*ual intercourse and mental are also affected. It even includes one of the major affected factors. Because, in a flat world without borders such as the Internet, all content, even negative content, can be watched and entered forms the characters of young women who are Muslims in the present.

Therefore, it takes da’wah in digital form which is expected to be able to offset non-da’wah content, especially negative content that is more widespread in the digital world. Da’wah digitally must also be mastiff done, with the millennial approaches as well as conventionally to ensure that Da’wah is still in the right path and target again true.

For this reason, the authors decided to examine the relationship between technology and da’wah more in more. Because although it looks simple, actually the relationship between the two can be very complex. There are some negative and positive impacts, which both affect each other. But it also does not depend on each other.

This assessment performs quantitative observation methods, in which some authors observe the development of highly developed social media lately, namely Facebook, Instagram, and Twitter. All the content that is noticed and visitor enthusiasm observations are also noticed.

From the observation, the team was writing to adapt to the reference gained about Da’wah’s relations and technology. The influence of technological developments on Da’wah is very important because it affects the number of audiences, content, and the development of the Da’wah itself.

It is hoped that the results of this study will be found a good way out for the journey and development of the world of Islamic Dawah in the latter days.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tim penulis persembahkan kepada Allah SWT. Dia telah memberi kelompok penulis banyka sekali rahmat dan kemudahan, sehingga tim penulis dapat menjalani proses penyelesaian karya tulis ilmiah berbentuk makalah yang memiliki judul: HUBUNGAN ANTARA TEKNOLOGI DENGAN PERKEMBANGAN DAKWAH dengan baik.

Adapun maksud dan tujuan dibuatnya penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas perkembangan teknologi dengan perkembangan dakwah. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang serba pesat harus sesegra mungkin dijadikan sebagai media berdakwa.

Hal ini karena pemuda muslim selalu bergantung kepada teknologi, khususnya pada sosial media. Perpindahan media dakwah ini tentu dapat membuat perkembangan dakwah menjadi lebih pesat lagi dengan menjangkau audiens yang leih banyak dengan konten-konten yang disebar luarkan.

Dalam menyelesaikan tugas karya ilmiah berbentuk makalah ini, penulis mendapatkan banyak sekali bantuan dari pihak yang terlibat secara langsung maupun secara tidak langsung. Keterbatasan tim penulis dalam melakukan riset, penelitian, dan menyususn makalah sesuai sistematika membuat bantuan yang diterima menjadi sangat berarti.

Untuk itu, penulis menilai perlu untuk menyampaikan rasa terima kasih yang penuh dengan syukur kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu. Adapun pihak-pihak yang membantu antara lain adalah:

  1. Ibu Asriani M. Ag selaku guru mata pelajaran agama yang membantu mencarikan beberapa rujukan yang kredibel
  2. Ibu Aisyah Irawan selaku Manager Lapangan dari Yayasan Mulia Beramal yang bersedia menjadi narasumber untuk diwawancara
  3. Irsania Indah selaku Influencer Muslimah yang dengan senang hati mengajari kami menjadi konten kreator dalam dakwah digital
  4.  Orang tua kami yang selalu mendukung dan membantu menyelesaikan setiap masalah yang kami temui di lapangan.

Untuk semua kebaikan yang diterima, penulis benar-benar mengucapkan rasa terima kasih yang tulus. Terutama kepada orang-orang yang banyak sekali memberikan berbagai dukungan,  baik secara moril, ide, dan material.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena itulah penulis masih mengharapkan kritik dan saran membangun yang disampaikan dengan bahasa yang sopan. Di akhir kata, yang diharapkan oleh penulis adalah bahwa makalah ini akan memiliki manfaat yang besar bagi dunia akademis Indonesia dan seluruh pembaca ke depannya.

Kisaran, 17 Oktober 2019

 

Tim Penulis


Daftar Isi

Abstrak ……………………………………………………………………………………………………………..  i

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………… ii

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………..  iii

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang …………………………………………………………………………………………………..  1

Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………  1

Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………………………………..  2

BAB 2 ISI

Tantangan  Dakwah di Era Digital ………………………………………………………………………..  3

Hubungan Agama dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ……………………………………  4

Peranan Islam dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ……………………..  5

Pengaruh Teknologi Terhadap Dakwah …………………………………………………………………  8

Integrasi Pendidikan Iman,Takwa,dan IPTEK……………………………………………………….. 9

Alasan Umat Islam Harus Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ……………………  10

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………… 11

Saran …………………………………………………………………………………………………………………  11

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………………  12


BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dunia telah memasuki era digital 4.0, dimana segala sesuatu yang berkaitan dengan hidup manusia selalu dipermudah oleh teknologi, termasuk di Indonesia. Bahkan, seorang futurolog bernama Alvin Toffler pernah mengatakan bahwa perkembangan dunia dibagi menjadi tiga zaman, yaitu: agriculture eraindustrialitation era, dan era information. Zaman ini disebut juga era globalisasi karena dunia ini tidak lagi dibatasi jarak dan waktu.

Dampak yang positif, teknologi tentu dapat mempermudah hidup umat manusia. Misalnya ketika belum ada pesawat, untuk mencapai Mekkah harus menempuh jalur laut selama kurang lebih 3 bulan. Tetapi sekarang, untuk berangkat umroh hanya memerlukan perjalanan kurang lebih 12 jam saja.

Meskipun demikian, seperti sebuah koin yang memiliki sisi berlawanan. Teknologi juga memiliki dampak negatif sama besar dengan dampak positifnya. Dalam hal ini terkait dengan penggunaan sosial media dan ponsel di kalangan pemuda yang penggunaannya banyak disalahgunakan. Penyalahgunaan penggunaan teknologi yang satu ini tentu akan berdampak langsung kepada akhlak generasi rabbani yang tentu akan berdampak pada islam itu sendiri.

Dakwah sendiri memiliki arti penyiaran. Secara spesifik, dakwah berarti penyiaran agama dimana dalam penyiaran itu menyerukan kepada khalayak untuk memeluk, mempelajari, serta mengamalkan ajaran Islam.

Dewasa ini, dakwah tidak lagi berfokus kepada seruan untuk memeluk Islam, tetapi bagaimana agar umat Islam sendiri lebih mengenal apa itu ajaran Islam. Mulai dari perbaikan iman, sampai ke hukum-hukum fiqh yang berhubungan langsung dengan kegiatan manusia sehari-hari yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah.

Teknologi juga memiliki 2 dampak terhadap perkembangan dakwah Islam. Ada beberapa perkembangan yang dapat lebih memajukan dakwah Islam, namun tidak sedikit yang memperlemah kegiatan dakwah itu sendiri.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana tantangan dakwah di era digital?
  2. Seperti apa pengaruh perkembangan teknologi terhadap dakwah?
  3. Apa hubungan antara dakwah dengan teknologi?
  4. Bagaimana cara berdakwah kepada kaum Millenials dengan memanfaatkan teknologi?
  5. Alasan umat Islam harus menguasai IPTEK

Tujuan

  1. Memaksimalkan perkembangan teknologi terhadap dakwah Islam
  2. Mengubah dampak negatif penggunaan internet menjadi amal jariyah dengan dakwah IslaM

BAB II

PEMBAHASAN

Tantangan Dakwah di Era Digital

Tantangan Dakwah di Era Digital

Dakwah di era digital tidak lagi berbicara mengenai penyebaran Islam yang secara masif menyuruh orang-orang untuk memeluk agama Rahmatan Lil Alamin ini. Tantangan dakwah di era ini justru lebih berat dari itu, yakni untuk membentuk prilaku dan akhlak yang sesuai dengan Alqur’an dan Sunnah.

Ada 2 alasan kuat kenapa beban dakwah di kalangan era digital menjadi lebih berat.

Pertama tentu saja karena perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat dan mengaburkan batasan-batasan syar’i dalam menjalin komunikasi antara lawan jenis, lebih mudah menggunjing, atau bahkan menghina orang lain melalui media komunikasi online.

Perkembangan teknologi yang luar biasa ini juga semakin memudahkan generasi muda Islam dalam menemukan tontonan dari berbagai negara dan berbagai genre. Tontonan yang tidak difilter tentu bisa memberi dampak buruk bagi tingkah laku generasi muda itu sendiri.

Adegan-adegan yang mengandung kekerasan akan membuat alam bawah sadar generasi muda menjadi terbiasa dengan hal tersebut yang nantinya akan membuat mereka lebih mudah juga melakukan kekerasan. Penyebaran konten-konten berbau pornografi juga semakin meresahkan sekaligus merendahkan moral generasi penerus Islam di masa sekarang.

Di sisi lain, adanya Al-Qur’an Elektronik juga masih berada dalam perdebatan di kalangan Ulama. Lazim diketahui oleh umat muslim bahwa sebelum memegang Al-Qur’an, kita wajib untuk berwudhu terlebih dahulu. Lantas, bagaimana dengan Al-Qur’an yang ada di dalam aplikasi ponsel? Ketika kita memegang ponsel, maka secara otomatis kita akan memegang aplikasi Al-Qur’an tersebut, lantas apakah kita perlu berwudhu setiap kali memegang ponsel?

Yang kedua adalah perkembangan teknologi di bidang transportasi dimana semuanya akan menjadi lebih cepat. Bahkan perjalanan yang seharusnya memakan waktu 3 hari bisa dipersingkat hanya dalam beberapa jam saja.

Perkembangan teknologi ini juga bisa bermasalah jika berkaitan dengan syarat shalat jama’ dalam perjalanan. Tetapi, perkembangan teknologi ini juga bisa mempercepat sekaligus mempermudah ibadah.

Di sinilah dakwah berperan dan harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Gaung dakwah harus terdengar agar dalam memanfaatkan teknologi, masyarakat Islam tidak lagi harus terjebak di dalamnya.

Tantangan yang didapatkan dalam menyebarkan semangat dakwah di era digital 4.0 ini tentu lebih berat dengan permasalahan yang lebih kompleks. Terutama tantangan dakwah yang menyasar ke target kaum millenials yang tentunya lebih akrab terhadap kemajuan dunia ketimbang pada hukum Islam itu sendiri.

Pengaruh Teknologi Terhadap Dakwah

Hampir dapat dipastikan bahwa teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemajuan dakwah itu sendiri. kenapa disebut seperti ini?

Seperti yang lazim terjadi bahwa teknologi selalu memiliki dampak baik dan buruk. Ini adalah sebuah asumsi yang tidak dapat dinegasikan, sehingga hampir dapat dipastikan bahwa pengaruh buruk teknologi juga menimpa banyak orang yang sekarang seakan menggantungkan hidupnya pada teknologi.

Tren sosial media salah satunya. Di zaman sekarang, dapat dipastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tidak memiliki sosial media. Terutama untuk pemuda-pemuda Islam yang sekarang nyaris setiap waktu selalu menggunakan waktunya untuk berselancar di sosial media. Di sini, dakwah dapat mengambil peranan sebagai penyedia konten yang dapat membantu akhlak dan menggugah kesadaran pemuda tentang pentingnya Islam.

Dengan teknologi, dakwah dapat menjangkau lebih banyak umat dengan proses yang lebih cepat. Hal ini sangat menguntungkan dan mengembangkan dunia dakwah itu sendiri. Dengan membuat sebuah video yang berisi sebuah penyelesaian masalah dari sudut pandang Islam dan menyebarkannya telah membuat dunia dakwah berkembang dengan lebih cepat.

Jika kita membuka sosial media, pasti ada banyak sekali akun-akun dakwah yang rutin membagikan konten, baik berupa tulisan, foto, maupun video yang pastinya menambah pengetahuan kita akan agama. Penyebar luasan ilmu dengan teknologi membuat ilmu tersebut dapat menjangkau lebih banyak penonton dan pembaca. Dampaknya adalah semakin banyak orang yang bisa jadi membaca dakwah, terpengaruh akan konten dakwah tersebut, dan akhirnya ikut menjadi salah satu kader dakwah.

Hal-hal seperti ini memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam menyadarkan umat muslim terhadap Islam itu sendiri.

Hubungan Dakwah dan Teknologi

Dakwah dan teknologi memang memiliki hubungan yang cukup kompleks. Di satu sisi, ada banyaknya konten yang berseliweran di sosial media membuat konten dakwah seakan terpinggirkan. Tetapi di sisi lain, teknologi juga memungkinkan sebuah dakwah dilakukan dengan lebih mudah dan mendapatkan audiens dengan lebih banyak.

Banyak yang mengatakan bahwa di era sekarang, pengaruh-pengaruh sosial media terhadap perkembangan akhlak seorang pemuda Islam menjadi sangat penting. Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan sudah banyak  bukti yang memperlihatkan bahwa beberapa tindakan bunuh diri, bahkan pembunuhan dapat berawal dari sosial media.

Selain itu dakwah dengan menggunakan sosial media dapat mematahkan kesan terkungkung dan gagap teknologi, bahkan terbelakang kepada umat Islam. Sudah bukan menjadi sebuah rahasia lagi bahwa bangsa-bangsa barat banyak yang menganggap umat Islam sebagai pencari masalah yang bodoh dengan pemikiran terbelakang yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

Sehingga dengan melakukan dakwah menggunakan teknologim diharapkan stigma tersebut akan segera hilang karena buktinya, justru umat Islam lah yang memungkinkan zaman untuk berkembang menjadi sejauh ini.

Cara Berdakwah Kepada Millenials di Era Digital

Sosial media sekali lagi menjadi salah satu perantara dakwah yang paling memungkinkan kepada seluruh millenials yang ada di Indonesia. Sosial media memang menjadi salah satu ladang manis buat para konten kreator menyalurkan bakatnya, terutama di bidang dakwah.

Tidak sedikit orang justru menemukan hidayah dari dunia maya dan ini memang menjadi kesempatan yang baik bagi para pendakwah elektronik untuk mendakwahkan Islam. Buatlah konten semenarik mungkin dengan pendekatan yang paling millenials. Biasanya, dengan menggunakan cara tersebut, millennials yang melihat justru akan tertarik dan lama-kelamaan justru akan mendapat hidayah dari Allah SWT.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

  • Dakwah memiliki peran penting dalam memastikan bahwa akhlak muslim masih berada di jalurnya
  • Dakwah juga berperan dalam memperluas serta menyebarkan ilmu agama, sehingga akan lebih banyak lagi orang yang mengerti dibanding yang tidak mengerti.
  • Teknologi memiliki peran dalam mengembangkan dunia dakwah, karena dengan menggunakan teknologi, dakwah dapat menjangkau berbagai kalangan yang lebih luas

Saran

Menggunakan sosial media untuk berdakwah memang bukan sebuah pilihan lagi, melainkan menjadi sebuah kewajiban. Berdakwahlah dengan lemah lembut, meskipun itu hanya melalui tulisan, gambar, maupun video yang diedarkan di sosial media. Gunakan konten yang menarik dan bahasa yang mudah dimengerti agar jangkauan yang bisa dilakukan dakwah menjadi jauh lebih luas.


Daftar Pustaka

Pertiwi, Dina. 2008. Dakwah dan Perkembangan Teknologi. Kisaran: Gerhana Media.

Suhandang, Kustadu. 2014. Strategi Dakwah: Penerapan Strategi Komunikasi dalam Dakwah. Yogyakarta: Penerbit Rosda

Dirnyati, Ahmad. 2014. Dakwah Personal: Model Dakwah Kaum Naqsyabandiyah. Yogyakarta: Penerbit Dee Publishing

Ahmad, Fadil Ibnu. 2017. Dakwah Online. Jakarta: Penerbit Mizan

Makalah memang sebuah karya tulis ilmiah yang dapat dipastikan akan dibuat selama masa pendidikan, baik jenjang SMA ataupun kuliah. Untuk makalah yang dibuat pada jenjang SMA, tentu tidak akan sedetai makalah yang harus dibuat pada jenjang perguruan tinggi. Tetapi, sistematika dan pemakaian bahasa dalam makalah tetaplah harus diperhatikan.

Itulah beberapa pengertian, cara membuat, sistematika, dan contoh makalah yang dapat dijadikan referensi. Buatlah makalah sebaik mungkin demi masa depan civitas akademik yang lebih baik.


Baca juga: