Puisi Lama Adalah – Pengertian, 7 Jenis, Ciri Ciri, Contoh

Puisi lama adalah salah satu bukti eksistensi karya sastra dalam sejarah dunia. Seni sastra yang paling awet dan tidak pernah absen untuk hadir adalah puisi. Bahkan, kegiatan berpuisi telah menjadi kebudayaan di beberapa tempat. Puisi memiliki ciri berupa penyampaian kritik atau pun kekaguman dengan pilihan diksi yang memukau.

Perkembangan puisi di Indonesia sendiri cukup signifikan. Perubahan dari puisi lama ke puisi baru, ditambah dengan klasifikasi perubahan tema puisi baru dari masa ke masa menunjukkan bahwa puisi bukan hanya sekedar seni saja. Melainkan sudah masuk ke dalam kebudayaan masyrakat setempat.

Puisi-Lama-Adalah-dan-Contohnya

Sebagai contoh dalam budaya lamaran di Melayu. Biasanya, ketika melakukan lamaran atau bahkan pernikahan, perwakilan ke dua mempelai selalu melakukan adu pantun untuk menentukan cocok atau tidaknya kedua mempelai. Pantun sendiri merupakan salah satu puisi lama.

Pengertian Puisi Lama

Pengertian-Puisi-Lama

Sebelum memasuki materi tentang puisi lama, ada baiknya kita mengetahui makna puisi menurut beberapa ahli berikut ini:

Samuel Taylor Coleridge memiliki pendapat bahwa puisi adalah sekumpulan kata-kata terindah yang disusun pula dalam susunan terindah. Dalam memilih diksi yang ingin dipakai, penulis puisi atau penyair biasanya mempertimbangkan sisi seimbang, simetris dan hubungan antara satu kata dengan kata lainnya.

Berbeda dengan Coleridge, Carlyle berpendapat bahwa puisi adalah pemikiran yang bersifat musikal, karena dalam hal ini penyair membuat sebuah bunyi-bunyian merdu dari diksi yang dipakai sedemikian rupa. Menurut Carlyle, pemilihan diksi yang baik dan seimbang sama seperti menciptakan sebuah lagu yang bagus.

Sedangkan menurut Putu Arya Tirtawijaya mengatakan bahwa puisi adalah ungkapan hati dan pikiran penulis yang disampaikan secara implisit dan samar, serta memiliki pemilihan kata yang mengandung makna konotatif.

Dari pendapat ketiga ahli di atas, maka bisa diartikan bahwa puisi adalah sebuah seni sastra yang memiliki keindahan dan pemilihan kata yang indah sekaligus seimbang, dengan kandungan makna yang implisit sekaligus samar.

Sedangkan puisi lama bisa berarti puisi yang memiliki aturan baku yang berkaitan dengan pemilihan diksi, struktur bait dan rima, serta irama yang ada di dalam puisi. Puisi lama cenderung seragam strukturnya, hanya dibedakan dari jenis puisi yang ada.

Misalnya, pantun selalu memiliki 4 baris dalam satu baik dengan ketentuan rima a-b-a-b. Berbeda dengan pantun, puisi yang banyak ada sekarang jauh lebih bebas, meskipun masih terikat kepada pemilihan diksi yang baik.

7 Jenis Puisi Lama

Jenis-Puisi-Lama

Selain pantun, puisi lama memiliki beberapa jenis lainnya. Meskipun begitu, sama dengan pantun, jenis lain puisi lama masih mengedepankan soal aturan baris, bait, rima, dan irama. Biasanya, struktur atau rima yang dipakai dalam puisi cenderung bersifat a-b-a-b atau a-a-a-a.

Berikut beberapa jenis puisi lama yang ada:

1. Mantra

Mantra adalah salah satu puisi lama yang tertua dan berhubungan erat dengan hal-hal yang berbau klenik. Mantra sendiri memiliki pengertian berupa kata atau ucapann seseorang yang mengandunng kekuatan magis sekaligus hikmah.

Keberadaan mantra pada zaman dahulu dipercaya dapat mengakibatkan malapetaka. Ditambah lagi, mantra sebenarnya belum dianggap sebagai karya sastra pada masanya, melainkan hanya sebuah kata-kata pelengkap dalam setiap upacara adat dan pemujaan spiritual.

2. Pantun

Pantung mungkin salah satu puisi lama yang masih sering digunakan sampai sekarang. Pantun memiliki struktur yang tetap, yakni dalam satu bait harus terdiri dari 4 baris, dimana setiap barisnya maksimal memiliki 12 suku kata.

Puisi lama ini memiliki 2 bagian dalam 1 baris: sampiran dan isi. Pantun biasanya memiliki tema berbeda, tergantung siapa yang menyampaikan. Misalnya pantun biasa yang banyak dibawakan oleh berbagai kalangan, baik kalangan tua maupun muda.

Kemudian pantung yang biasa dibawakan oleh orang tua. Pantun jenis ini biasanya berisi nasihat, yang berkaitan dengan agama, dan nasihat adat.

Lalu jenis pantun selanjutnya adalah pantun komedi yang biasa dibawakan oleh pelawak dengan tujuan menghibur. Pantun ini biasanya memiliki isi yang lucu dan terkadang nyeleneh dan bisa membuat orang lain tertawa.

3. Talibun

Talibun adalah puisi lama yang juga terdiri atas sampiran dan isi. Bedanya, puisi lama yang satu ini memiliki jumlah baris yang lebih banyak daripada pantun. Baris yang dimiliki oleh talibun biasanya 6 sampai 12. Rima yang diambil juga sederhana, berupa abc-abc, abcd-abcd, dan seterusnya tergantung jumlah baris.

4. Syair

Baris yang dimiliki syair sama dengan pantun, yakni empat baris. Bedanya, rima yang digunakan dalam syair haruslah aaaa dan diksi yang dipakai biasanya berupa metafora tingkat tinggi.

5. Gurindam

Gurindam adalah jenis puisi lama yang mengandung nasihat. Tiap baitnya terdiri atas dua baris dengan rima aa. Gurindam yang paling terkenal adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji.

6. Seloka

Seloka sebenarnya adalah pantun, hanya saja tiap bait yang terkandung dalam seloka memiliki kaitan dengan bait sebelumnya. Kaitan itu berupa baris kedua pada bait pertama, haruslah menjadi baris pertama pada bait kedua. Sedangkan baris keempat dari bait pertama, haruslah menjadi baris keiga dari bait kedua. Begitulah seterusnya dengan yang terjadi pada bait-bait lain.

7. Karmina

Karmina adalah puisi lama yang memiliki sampiran sekaligus isi dan terdiri atas dua baris. Sajak yang berlaku pada karmina adalah sajak tengah dan sajak akhir, dengan baris pertama berupa sampiran dan sajak kedua berupa isi.

 

Aturan dalam Puisi Lama

Aturan-dalam-Puisi-Lama

Seperti yang umum diketahui bahwa puisi lama adalah puisi yang terikat dengan peraturan dan beberapa struktur baku. Beberapa aturan yang berlaku pada puisi lama adalah

  • Aturan jumlah kata dalam satu baris, biasanya mengandung maksimal 6 kata.
  • Aturan mengenai jumlah baris dalam satu bait
  • Memiliki persajakan atau rima yang teratur
  • Memiliki suku kata terbatas dalam satu baris
  • Irama yang dihasilkan sesuai dengan rima yang diatur.

Ciri-ciri Puisi Lama

Ciri-ciri-Puisi-Lama

Selain memiliki peraturan dan struktur yang baku, puisi lama umumnya juga memiliki ciri sendiris sehingga dapat dibedakan dengan puisi baru. Secara umum, ciri yang dimiliki puisi lama adalah sebagai berikut:

  • Biasanya berupa puisi rakyat yang bersifat anonim (tidak diketahui nama pengarangnya)
  • Berupa sastra lisan (disampaikan lewat mulut ke mulut)
  • Biasanya memiliki isi berisi fantastisme dan istanasentris
  • Gaya bahasanya terkesan klise dan statis
  • Terikat dengan jumlah baris, bait, rima, sekaligus irama

Meskipun demikian, dalam 7 jenis puisi lama itu sendiri memiliki beberapa ciri khas yang berbeda satu sama lain diantaranya adalah :

1. Ciri Mantra

Mantra memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Irama yang dimiliki berupa abc-abc, abcd-abcd, dan seterusnya
  • Baris dan persajakan lebih bebas daripada puisi lama jenis lain
  • Mengandung metafora
  • Bersifat lisan, magis, dan sakti
  • Memiliki perulangan

2. Ciri Pantun

Pantun memiliki ciri sebagai berikut:

  • Setiap bait terdiri atas 4 baris
  • Berasal dari suku Melayu Indonesia
  • Setiap baris berisi 8 sampai 12 suku kata
  • Rima yang diambil bersifat ab-ab
  • Baris satu dan dua berupa sampiran
  • Baris dua dan tiga berupa isi.

3. Ciri Talibun

Talibun juga memiliki ciri khasnya sendiri yang membedakan dia dari puisi lama jenis lain. Beberapa ciri yang dimiliki Talibun adalah:

  • Jumlah barisnya harus genap dan harus lebih dari 4 baris.
  • Talibun dibagi 2 bagian, berupa sampiran dan Isi yang terdiri atas jumlah baris yang sama. Misalnya jika terdiri dari 6 baris, maka susunannya dibagi dua: 3 baris berupa sampiran dan 3 baris lagi berupa isi, begitu seterusnya
  • Sajaknya berulang, misalnya jika terdiri dari 6 baris maka rimanya abc-abc dan jika terdiri dari 8 baris rimanya abcd-abcd dan begitu seterusnya.

4. Ciri Syair

Syair memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Syair selalu terdiri dari 4 baris dengan rima aaaa
  • Dan di dalam setiap baris, selalu ada makna yang bersifat implisit yang ingin disampaikan oleh penyairnya.

5. Ciri Gurindam

Gurindam biasanya berisi nasihat dan memiliki ciri-ciri seperti dibawah ini:

  • Baris pertama selalu berisi tentang soal, masalah atau sebuah perjanjian
  • Baris kedua selalu berisi jawaban dari permasalahan yang dilontarkan baris pertama.

6. Seloka

Ciri Seloka nyaris sama dengan pantun dan bahkan ditulis dalam bentuk pantun. Hanya saja ada beberapa seloka yang lebih dari 4 baris.

7. Karmina

Berikut beberapa ciri karmina:

  • Satu bait selalu berhubungan dengan bait keseluruhan
  • Memiliki rima aa-aa, aa-bb
  • Biasanya menceritakan tentang kepahlawanan
  • Hanya memiliki isi dan tidak memiliki sampiran
  • Setiap baris harus dimulai dengan huruf kapital
  • Semua baris diakhiri koma, baris keempat diakhiri titik
  • Selalu mengandung rayuan dan perintah sekaligus

 

Kaidah Bahasa dalam Puisi Lama

Kaidah-Bahasa-dalam-Puisi-Lama

Dalam puisi lama, penggunaan majas sudah seperti barang wajib. Majas yang digunakan juga mengandung metafora yang tinggi dengan beberapa majas yang sering digunakan adalah:

  • Majas perbandingan (simile)
  • Majas alegori
  • Majas sinekdok
  • Metafora
  • Majas perumpamaan
  • Metonimia
  • Personafikasi

Selain penggunaan majas yang apik, puisi lama juga menggunakan pilihan kata yang indah dalam membuat puisi yang memiliki unsur estetis. Larik dan lirik yang digunakan cenderung memiliki bentuk baku sehingga keindahannya juga terjaga, meskipun memiliki penciptaan yang berbeda.

Contoh Puisi Lama

  • Mantra

Yang beralun berilir simayangMari kecil, kemari

Aku menyanggul rambutmu

Aku membawa sadap gading

Akan membasah mukamu

  • Pantun

Burung yang terbang jangan dikejarBiarlah anak putus cinta

Asalkan jangan putus belajar

  • Talibun

Dalam dekapan bunda simayangYang penuh kehangatan dunia

Bunda memiliki pesan tersirat

Tentang secuil kasih dan sayang

Yang mesti kau hargai keberadaannya

  • Syair

Hiduplah seorang RajaYang memimpin rakyat dengan bijaksana

Dalam sebuah negeri yang aman sentosa

Buku Alamat, Notebook, Catatan, Alat Tulis, Menggambar

  • Gurindam

Tentu dirimu akan tersesat 

Barang siapa tinggal sembahyang

Bagai rumah tiada bertiang

 

Jika suami tiada berhati lurus

Istri pun kelak menjadi kurus

  • Seloka

Semua berada di atas bumiJanganlah kamu berangan-anganMata terbuka hati bermimpi

  • Karmina

Dahulu sayang, sekarang benci

Meskipun memiliki aturan dan bahasa yang cenderung baku, tetapi sebenarnya puisi lama mengandung nilai estetis yang sangat tinggi. Aturannya yang baku justru membuat kita mampu membedakan puisi jenis apa dan bagaimana cara yang tepat dalam memakai sekaligus mendeklamasikannya.

Itulah beberapa pengertian mengenai puisi lama adalah, ciri, jenis, dan contoh yang ada. Memainkan rima dan irama merupakan salah satu kekhasan yang dimiliki puisi lama.

Baca juga: